Presiden Joko Widodo mengatakan momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2021 harus dimanfaatkan dengan secara maksimal utuk pengembangan teknologi nasional. Selain itu, juga sebagai momentum untuk mempercepat peningkatan kedaulatan teknologi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2021 harus dimanfaatkan dengan secara maksimal utuk pengembangan teknologi nasional. Selain itu, juga sebagai momentum untuk mempercepat peningkatan kedaulatan teknologi.
“Momentum peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ini harus dimanfaatkan dengan secara maksimal untuk pengembangan teknologi nasional. Ini adalah momentum untuk mempercepat peningkatan kedaulatan teknologi kita dan menjadikan kita sebagai produsen teknologi,” kata Presiden dalam sambutannya memperingati Hakteknas 2021 secara virtual, Selasa (10/8).
Presiden menjelaskan, Hakteknas juga menjadi kesempatan untuk melakukan konsolidasi kekuatan nasional dalam menjadikan bangsa Indonesia sebagai produsen teknologi yang tangguh, maju, dan terus tumbuh.
“Mari kita konsolidasikan kekuatan nasional kita untuk menjadikan kita sebagai produsen teknologi bagi Indonesia yang tangguh, Indonesia yang maju, Indonesia yang terus tumbuh,” ujar Presiden.
Meski ditengah pandemi Covid-19, Kepala Negara menegaskan semua pihak harus melakukan reformasi struktural untuk membangun kemajuan Indonesia kedepannya. Salah satu pilar kebijakannya yaitu hilirisasi industri dalam negeri.
“Kita tidak boleh hanya memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah, tetapi kita harus meningkatkan nilai tambah dan peluang kerja melalui pengembangan industri, dan kuncinya adalah teknologi,” jelas Presiden.
“Semakin banyak rantai pasok yang diproduksi didalam negeri, semakin besar pula nilai tambahnya untuk masyarakat bangsa dan negara. Tetapi semua itu kuncinya adalah teknologi. Terutama teknologi masa depan. Demikian pula halnya dengan digital ekonomi. Sekali lagi kuncinya adalah teknologi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden meminta BRIN untuk berguru inovasi dan teknologi dari para peneliti dan inovator yang dimiliki agar bisa diterapkan. Kemudian BRIN harus berani memotori akuisisi teknologi maju yang belum dimiliki untuk dikembangkannya.
“BRIN harus menyiapkan strategi akuisisi yang cepat dan akurat. Kita tidak boleh terus menerus menjadi konsumen teknologi. Kita harus menjadi produsen teknologi dan bahkan semakin berdaulat dalam hal teknologi. Saya yakin dengan pasar Indonesia yang besar dan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah,” terang Presiden.
“Diera digital sekarang ini, saya yakin sangat mudah bagi BRIN untuk menjadi pusat kecerdasan pengembangan teknologi Indonesia. Harus mampu mengorkestrasi sumber daya manusia, infrastruktur, program, dan anggaran agar menjadi kekuatan besar untuk menghasilkan karya nyata,” pungkas Presiden.(jef)