Valentino Jebret: Jadi Komentator EA Sports Harus Berani Unik

Perkembangan industri Esport tanah air saat ini sedang berkembang. Pesatnya industri tersebut memberikan banyak peluang bagi masyarakat untuk berkarir di industri tersebut. Salah satunya yakni menjadi komentator.

Valentino Jebret: Jadi Komentator EA Sports Harus Berani Unik Perkembangan industri Esport tanah air saat ini sedang berkembang. Pesatnya industri tersebut memberikan banyak peluang bagi masyarakat untuk berkarir di industri tersebut. Salah satunya yakni menjadi komentator.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Perkembangan industri Esport tanah air saat ini sedang berkembang. Pesatnya industri tersebut memberikan banyak peluang bagi masyarakat untuk berkarir di industri tersebut. Salah satunya yakni menjadi komentator.

Pembahasan mengenai karir EA Sport, menjadi perhatian dalam forum Indonesia Sport Summit 2025. Menghadirkan narasumber Valentino Simanjuntak atau yang lebih dikenal dengan Valentino Jebret, menyuguhkan diskusi bertajuk EA Sport: Dari Lapangan Hijau ke Layar Genggam- Memperluas Karir Komentator Sepakbola di Era Digital dan Gaming.

Diskusi yang digelar di Main Stage, Indonesia Arena pada Minggu, (7/12) bertujuan memberikan inspirasi bagi para pengunjung muda untuk mencoba karir di dunia komentator. Dalam membagikan pengalamannya, Valentino menuturkan bahwa saat ini peluang menjadi komentator sangat terbuka luas. 

Menurutnya saat ini banyak platform media sosial dapat dimanfaatkan. Semisal live reaction di YouTube, hingga komentator streaming permainan olahraga digital.  Selain itu ia berpendapat bahwa saat ini merupakan momentum yang pas untuk mewujudkan cita-cita sebagai komentator.

Dalam kesempatan yang sama ia menyampaikan tips dan trik agar bertahan di dunia EA Sport. Menurutnya, seorang komentator harus berani tampil apa adanya dan menjadi dirinya sendiri

"Ada tiga hal yang saya pelajari dalam industri ini,  jika ingin dikenal oleh masyarakat. pertama, menjadi diri sendiri, kedua menjadi yang terbaik, atau ketiga menjadi yang paling unik." tegasnya.
 
Menutup pertemuan Valentino menekankan bahwa dasar kemampuan seorang komentator tetap bertumpu pada public speaking, terutama artikulasi dan kemampuan mengolah suara. Tak luput ia pun memberikan saran jika tempo dan gaya bahasa perlu disesuaikan pada setiap platform.

Terakhir Ia berpesan kepada para anak muda yang ingin mengikuti jejaknya, bahwa mereka harus memiliki keberanian untuk mencoba hal baru dan tidak perlu takut untuk gagal. Selain itu ia pun mengingatkan bahwa komentator berbeda dengan memberikan kritikan tanpa arah. (thi)

BAGIKAN :
PELAYANAN