Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjadi salah satu pembicara dalam forum Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema “Empowering The Sports Industry Value Chain” di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu (7/12) sore.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjadi salah satu pembicara dalam forum Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema “Empowering The Sports Industry Value Chain” di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu (7/12) sore.(foto:Gilang/kemenpora.go.id)
Jakarta: Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjadi salah satu pembicara dalam forum Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema “Empowering The Sports Industry Value Chain” di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu (7/12) sore.
Dalam pemaparannya Menteri UMKM menyampaikan serangkaian strategi bagaimana industri olahraga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM di daerah. Apalagi dengan kolaborasi lintas kementerian dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas olahraga di daerah-daerah, sehingga potensi pasar industri olahraga sekira Rp40 triliunan bisa dinikmati oleh UMKM-UMKM.
“Artinya kalau potensi ini bisa diserap oleh produk domestik kita, ini kan luar biasa positif,” sebut Menteri Maman.
Dalam hal ini Kementerian UMKM bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan langkah-langkah strategis dalam melindungi pasar domestik Indonesia. Di antaranya dengan pengaturan izin edar produk impor, ditambah kewajiban menaikkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
“Kebijakan-kebijakan itu dijalankan, tetapi sekaligus di wilayah hulunya juga harus ditahan. Jadi jangan sampai produk-produk impor dari luar masuk dengan merajalela akhirnya mengganggu market domestik kita,” tegas Menteri Maman.
Menurut Menteri UMKM, market domestik harus disterilisasi dari produk-produk impor khususnya white label. Pasalnya produk-produk seperti itu membuat UMKM dan industri kecil menengah Tanah Air sulit untuk bersaing menguasai pasar domestik. Hal inilah yang coba ditahan oleh Kementerian UMKM dengan kolaborasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kemenperin.
“Untuk produk-produk yang kita belum bisa produksi ya tidak apa-apa, silakan saja masuk. Tetapi untuk yang kita sudah bisa produksi, ya kita batasi dari luar supaya barang lokal kita bisa tumbuh,” jelas Menteri Maman.
“Langkah ini sesuai dengan semangat Presiden yang menginginkan, membuka ruang dan kesempatan sebesar-besarnya untuk produk dalam negeri kita,” imbuh Menteri UMKM.
Di satu sisi, upaya perlindungan UMKM ini perlu dibarengi gerakan masyarakat untuk lebih memilih dan mencintai produk-produk Indonesia. Dalam hal ini Menteri Maman mengajak semua pihak untuk membeli produk-produk Indonesia, khususnya produk olahraga.
“Buat kita semua para audiens dan juga para pemangku kepentingan, sudah saatnya cintailah produk-produk Indonesia,” imbau Menteri Maman.
“Karena bagi saya, di saat ada satu produk lokal kita yang dinilai sudah cukup punya kualifikasi, pasti langsung kita dukung. Karena dengan kita dukung, insyaallah produk itu akan berdaya di negara sendiri,” sambung Menteri UMKM.
Selain itu Kementerian UMKM juga berharap melalui sektor olahraga ini tidak hanya menciptakan atlet-atlet ataupun mendapatkan target medali emas saja. Melainkan juga bagaimana melalui ISS Kementerian UMKM juga mendorong agar para atlet Indonesia bisa sejahtera.
“Jadi setelah mereka selesai dari dunia atlet, mereka bisa mulai usaha di bidang industri olahraga juga tentunya,” harap Menteri Maman. (luk)