Bicara di Forum ISS 2025, Wamendagri Bima Arya: Kolaborasi Maksimalkan Semua Aset Daerah untuk Prestasi Olahraga

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel forum utama Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema Collaborative Development for a Sustainable Sports Ecosystem, di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (6/12) sore.

Bicara di Forum ISS 2025, Wamendagri Bima Arya: Kolaborasi Maksimalkan Semua Aset Daerah untuk Prestasi Olahraga Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel forum utama Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema Collaborative Development for a Sustainable Sports Ecosystem, di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (6/12) sore. (foto:Gilang/kemenpora.go.id)

Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel forum utama Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema Collaborative Development for a Sustainable Sports Ecosystem, di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (6/12) sore. 

Mengawali pemaparannya, Wamendagri menyebut olahraga saat ini berbeda dengan olahraga pada era terdahulu. Di masa sekarang, olahraga makin populer di mana-mana. Malahan di kalangan anak muda, olahraga sudah menjadi bagian gaya hidup arus utama. 

“Karena itu harus ada pembinaan yang dilakukan kepada generasi muda. Kalau enggak ya hanya berhenti pada tataran hobi, tidak jadi prestasi. Harus pembinaan,” jelas Wamendagri Bima Arya. 

Masalahnya adalah, sambung Wamendagri, syarat utama melakukan pembinaan adalah infrastruktur. Tanpa adanya pembinaan dan juga infrastruktur, akan mustahil mencetak prestasi olahraga.

“Mau pembinaan seperti apa? Tidak ada infrastruktur karena keterbatasan dana. Sementara yang ada pun tidak dikembangkan, tidak dirawat,” terang Wamendagri Bima.

Untuk itu Wamendagri melihat ada hal yang harus disinkronkan antara gaya hidup anak-anak muda dengan komitmen politik dari pemerintah di semua tingkatan. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya kerja sama Kemendagri dengan kementerian terkait termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

“Jadi kerja sama kemarin targetnya ke sana. Bukan saja gedung-gedung mangkrak yang kemarin itu diumumkan, tetapi juga semua aset pemerintah daerah,” tegas Wamendagri Bima.

Kesepakatan ini, beber Wamendagri, membukakan perspektif bahwa semua hal memiliki caranya masing-masing. Misalnya ketika anggaran pemerintah daerah (pemda) terbatas, bisa menjalin kemitraan atau model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Lebih lanjut Wamendagri Bima mengungkapkan banyak sekali aset pemda yang berpotensi bila digarap secara serius. “Tidak kalah nantinya dengan kompleks GBK versi mini di daerah. Tidak kalah seperti bagaimana pemerintah berkolaborasi memanfaatkan serta memaksimalkan Mandalika,” imbuh Wamendagri.

Menurut Wamendagri Bima, kolaborasi yang sekarang terjadi lintas kementerian adalah memaksimalkan semua aset daerah untuk kepentingan olahraga prestasi. Semangat ini, kata Wamendagri, harus sampai kepada semua kepala daerah. Termasuk hal-hal yang secara teknis perlu dikoordinasikan bersama terkait dengan pemanfaatan aset, regulasi, kerangka hukum untuk kerja sama. 

“Bagaimana kemudian juga bisa menyeimbangkan antara pelayanan dan keuntungan. Untuk memonetisasinya itu bisa diatur semua dan kami sangat siap,” ujar Wamendagri.

Karena itu Wamendagri Bima memberikan apresiasi atas inisiasi Menpora Erick Thohir menggelar ISS. “Kami mengapresiasi inisiasi Pak Menpora mengundang semua stakeholder, jadi semangatnya itu sampai ke semua,” pungkasnya. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN