Di Forum Utama ISS 2025, Kemenkeu Tegaskan Siap Bantu Fasilitasi Pengelolaan Aset Infrastruktur Olahraga di Daerah

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membantu memfasilitasi pemerintah daerah (pemda) dalam pengelolaan aset-aset infrastruktur olahraga. Khususnya dalam berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mengoptimalkan pengelolaannya.

Di Forum Utama ISS 2025, Kemenkeu Tegaskan Siap Bantu Fasilitasi Pengelolaan Aset Infrastruktur Olahraga di Daerah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membantu memfasilitasi pemerintah daerah (pemda) dalam pengelolaan aset-aset infrastruktur olahraga. Khususnya dalam berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mengoptimalkan pengelolaannya.(foto:Gilang/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membantu memfasilitasi pemerintah daerah (pemda) dalam pengelolaan aset-aset infrastruktur olahraga. Khususnya dalam berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mengoptimalkan pengelolaannya.

Kesiapan itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mewakili Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam forum utama Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 bertema Collaborative Development for a Sustainable Sports Ecosystem, Sabtu (6/12) sore.

Dalam diskusi panel yang dipandu Elvira Khairunnisa ini, Askolani mengulas bagaimana pengelolaan aset dan infrastruktur olahraga yang belum optimal di daerah. Khususnya mengenai skema pembiayaan yang lebih menarik, modern, dan kolaborasi lebih baik di zaman sekarang.

“Ada tiga stakeholder yang harus kolaborasi. Satu adalah pusat, kedua yaitu pemda, ketiga pihak swasta,” sebut Dirjen mengawali pemaparannya.

Dirjen Askolani mencontohkan Pemerintah Pusat membangun aset infrastruktur olahraga di daerah misalnya 22 stadion secara tahun jamak di seluruh indonesia. Dengan progresnya yang hampir selesai di 2025 ini, tentunya menjadi pertanyaan bagaimana pengelolaan berikutnya stadion-stadion tersebut.

“Kita bisa melihat  stadion-stadion yang sudah jadi, bagaimana kemudian kolaborasi antara pusat, pemda dan swasta menjadi hal sangat penting. Kami di Kemenkeu siap untuk menilai aset itu kalau kemudian mau kita kerja samakan dengan swasta,” ujar Dirjen.

Kemenkeu, lanjut Dirjen Askolani, menilai pemeliharaan aset yang disebut sebagai tantangan bagi pemda sejatinya bisa dikolaborasikan dengan pihak swasta. Pasalnya banyak event yang bisa dibuat dari aset-aset tersebut. 

“Kami yakin dari aset-aset stadion itu banyak sekali event yang bisa dibuat. Bisa untuk kesenian, bisa untuk aktivitas masyarakat,” sebut Dirjen.

Menurut Kemenkeu, pihak swasta lebih paham perihal pemanfaatan sisi ekonomi dari aset-aset itu ketimbang pemda. Karenanya kolaborasi menjadi sangat penting antara pemda dengan swasta, tinggal bagaimana kemudian transparansi bentuk kerja samanya. 

“Nilai aset kita hitung dibantu oleh Kemenkeu. Lalu kita lihat apa yang bisa dilakukan pemda, kemudian dengan swasta kerja samanya seperti apa dan berapa lama,” terang Dirjen Askolani.

Lebih lanjut Dirjen memberikan contoh lain kolaborasi di antaranya Gelora Bung Karno (GBK) dan Sirkuit Mandalika. Perihal Sirkuit Mandalika misalnya, sebagai kawasan berikat mendapatkan bebas fasilitas perpajakan, baik pajak dari pabean sebagai bentuk dukungan.

“Tentunya banyak yang kami yakin kita bisa bantu. Dalam sisi pendanaan pusat. kita bisa bantu dalam hal asetnya, appraisalnya, dan kita bisa bantu dalam bentuk insentif fiskalnya. Ini yang menurut kami bisa dimanfaatkan oleh pemda, kemudian bisa kerja sama dengan swasta yang melihat itu,” jelas Dirjen Askolani.

Dirjen menyakini kolaborasi dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat bisa menghasilkan banyak efek berganda bagi semua bidang. Meliputi pariwisata, ekonomi, bisnis, kesehatan, hingga produktivitas generasi muda. 

“Kalau masif kita lakukan pada seluruh daerah di Indonesia, kami yakin bisa jadi potensi pertumbuhan ekonomi kita. Terbukti di level dunia, kontribusi dari olahraga cukup besar dan nilainya sangat masif,” kata Dirjen Askolani.

Karena itu Kemenkeu sangat mendukung penyelenggaraan forum ISS ini oleh Kemenpora dan siap mendukung lebih lanjut. Sehingga apa yang dibicarakan bukan hanya sebatas diskusi tetapi menjadi langkah strategis yang penting. 

“Apalagi Pak Menpora punya pengalaman menghubungkan antara pemerintah dengan swasta. Misalnya GBK yang sudah bisa menghasilkan profit, itu bisa dicontoh di tempat-tempat lain di indonesia,” pungkas Dirjen. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN