Menpora Amali memimpin Rapat Koordinasi PON, di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta Pusat (8/6) siang. Rakor kali ini bersama Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman serta dari Direktorat Kesehatan Jasmani dan Olahraga (Ditkesjaor) Harry Papilaya mewakli Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes dan masing-masing jajaran, membahas tentang kesiapan penyelenggaraan dan kesiapan kesehatan.
Jakarta: Menpora Amali memimpin Rapat Koordinasi PON, di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta Pusat (8/6) siang. Rakor kali ini bersama Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman serta dari Direktorat Kesehatan Jasmani dan Olahraga (Ditkesjaor) Harry Papilaya mewakli Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes dan masing-masing jajaran, membahas tentang kesiapan penyelenggaraan dan kesiapan kesehatan.
"Berkenaan tentang persiapan PON XX Papua yang waktunya sudah dekat bahkan sangat dekat, sementara banyak informasi berseliweran yang terkadang membuat bingung masyarakat, maka siang ini kita gelar rapat koordinasi yang kita batasi pada dua agenda, yakni kesiapan penyelenggaraan dan kesiapan kesehatan," ucap Menpora dalam pengantarnya.
Perihal kesiapan penyelenggaraan, Menpora ingin mendengarkan laporan Ketua Umum KONI Pusat yang baru saja kembali kunjungan kerja ke Papua, sedangkan untuk perihal kesehatan ingin mendengarkan langsung dari agenda Kementerian Kesehatan.
"Selain masalah kesiapan penyelenggaraan, sebagaimana arahan Bapak Presiden bahwa seluruh kontingen harus divaksin, dan dua pertiga masyarakat sekitar venue juga harus divaksin," katanya melanjutkan.
"Kami persilakan kepada Ketua Umum KONI Pusat untuk menyampaikan kondisi terakhir tentang kesiapan penyelenggaraan setelah baru kembali dari Papua. Nanti disambung tentang kesehatan oleh perwakilan Kementerian Kesehatan," tambahnya mempersilakan.
Ketum KONI Pusat melaporkan bahwa kondisi terkini di Papua untuk agenda KONI tetap berjalan. Pertemuan, koordinasi dan konsolidasi dengan PB PON, PB Cabor telah dan sedang berlangsung Technical Delegate di Timika, Jayapura, dan Merauke.
Perlu diakui masih ada kendala terutama tingkat koordinasi dan komunikasi antara PB PON dengan Sub PB PON dan juga masih perlu perhatian khusus tentang berbagai hal agar perhelatan dapat berjalan lancar.
"Ada hal-hal yang menjadi perhatian yaitu perlu ditingkatkan koordinasi dan komunikasi PB PON dengan Sub PB PON, dengan peningkatan transparansi semua akan mendukung dengan baik," kata Marciano.
"Saya juga ke Panglima dan Kapolda, komitmen berdua luar biasa, akan senantiasa menjaga keamanan demi suksesnya perhelatan PON yang bukan saja harga diri Papua tetapi merupakan harga diri Indonesia," tambahan laporannya.
Usai mendengarkan laporan tersebut, Menpora sependapat untuk segera meningkatkan hal-hal tersebut dan dapat mengundang PB PON untuk bisa berkoodinasi di Jakarta, disusul kunjungan kembali ke Papua guna memastikan kesiapan sebelum melaporkan kepada Presiden.
"Setuju, sebelum melaporkan kepada Bapak Presiden, kita koordinasikan dengan PB PON dan kunjungan ke Papua," tegas Menpora.
Adapun tentang kesiapan kesehatan, dari Ditkesjaor Kemenkes Harry Papilaya menyampaikan bahwa semua agenda dijalankan sesuai rencana. Program vaksinasi Covid-19 dijalankan sesuai perencanaan nasional, sedangkan untuk penerapan standar protokol kesehatan akan mengacu pada apa yang diterapkan pada Pilgub yang lalu.
"Untuk atlet, pelatih, tenaga pendukung semua vaksin sudah dilaksanakan dan intul level Provinsi di Papua dosis 1 sudah 74% dan dosis 2 sudah 57%, akan rampung sesuai rencana," jelasnya.
"Adapun untuk prokes akan mengadopsi sebagaimana pelaksanaan Pilgub yang lalu, dimana sama ada antrian banyak orang. Dan mulai akhir Juni ini akan dimulai pelatihan tenaga kesehatan yang akan bertugas di venue-venue," tutupnya. (cah)