Menerima Pengurus APLGI, Menpora RI Ingin Golf Bisa Menjadi Olahraga Rakyat

Menpora RI Zainudin Amali menerima audiensi pengurus Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI)

Menerima Pengurus APLGI, Menpora RI Ingin Golf Bisa Menjadi Olahraga Rakyat

Jakarta: Menpora RI Zainudin Amali menerima audiensi pengurus Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), Rabu (26/8) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum APLGI Mohammad Tachril Sapi’ie bersama Sekjen APLGI Feliks Haryanto dan Bendahara APLGI Hery Kusnanto. 

Kepada Menpora, Mohammad Tachril Sapi’ie mengatakan bahwa minat masyarakat terhadap olahraga golf masih rendah. Menurutnya, persepsi tentang golf ini masih dianggap olahraga mahal di kalangan masyarakat. "Pertumbuhan golf di Indonesia sangat rendah sekali dan sekarang antusias pegolf pemula mulai menurun, justru sekarang yang banyak pegolf senior. Dengan menurunya pegolf pemula  ini berarti regenerasi pegolf akan hilang," ujarnya 

"Karena itulah, salah satu program dari APLGI adalah mengembangkan minat pegolf muda dengan cara menerbitkan kartu anggota. Kartu anggota ini ada tiga katagori yaitu untuk junior, senior dan eksekutif. Semua ini usianya di bawah 30 tahun.  Yang punya kartu ini bisa main di lapangan golf mana saja di Indonesia yang terdaftar di anggota APLGI. Khusus untuk yang kartu anggota katagori junior akan mendapatkan paket bimbingan belajar," jelasnya. 

Menanggapi hal tersebut, Menpora menyambut baik pengurus APLGI karena ingin menumbuhkan minat anak muda pada olahraga golf. Namun demikian, ia menyarankan untuk ada inovasi yang merubah  image olahraga golf itu mahal. Ia pun mengajak pengurus APLGI untuk merubah image masyarakat Indonesia tentang golf ini.

"Ayo mari sama-sama kita rubah image olahraga golf ini yang tadinya olahraga  mahal menjadi olahraga rakyat. Kebetulan Kemenpora sedang mendorong sport tourism, mudah-mudah kita bisa segera menemukan formula untuk merubah image ini, karena itu yang paling penting," jelasnya.

Selanjutnya, masih menurutnya, komitmen untuk pembinaan usia muda harus ada. "Kita bersama-bersama punya komitmen untuk pembinaan usia muda, karena ini terkait prestasi. Dan ini harus kita rumuskan bersama," ujarnya. (rep)

BAGIKAN :
PELAYANAN