Buka Kongres Biasa PSSI 2024, Menpora Dito Minta Pembinaan dan Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Harus terus Difokuskan

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo hari Senin (10/6) siang membuka Kongres PSSI 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Pada sambutanya Menpora Dito meminta kepada PSSI untuk terus meningkatkan dan fokus terhadap pembinaan dan kompetisi sepak bola usia dini.

Buka Kongres Biasa PSSI 2024, Menpora Dito Minta Pembinaan dan Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Harus terus Difokuskan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo hari Senin (10/6) siang membuka Kongres PSSI 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Pada sambutanya Menpora Dito meminta kepada PSSI untuk terus meningkatkan dan fokus terhadap pembinaan dan kompetisi sepak bola usia dini. (foto:herry/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo hari Senin (10/6) siang membuka Kongres PSSI 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Pada sambutanya Menpora Dito meminta kepada PSSI untuk terus meningkatkan dan fokus terhadap pembinaan dan kompetisi sepak bola usia dini.  

Menpora Dito mengakui berkat kerja keras dan dedikasi kita semua, kita dapat melihat hasil yang membanggakan. Dalam setahun kepemimpinan Bapak Ketua Umum Erick Thohir, terjadi peningkatan ranking FIFA dari posisi 149 ke 134.

Timnas senior kita pun berhasil mencetak sejarah baru di Piala Asia 2023 dengan melaju ke babak 16 besar untuk pertama kalinya. Selain itu, Timnas U-23 yang menjadi debutan berhasil meraih posisi keempat di Piala Asia U-23 baru-baru ini. 

"Ini adalah pencapaian yang patut kita banggakan bersama. Kemajuan kita dalam sepak bola tidak luput dari perhatian dunia. Presiden FIFA, Gianni Infantino, baru-baru ini menyatakan bahwa “masyarakat Indonesia perlu bangga dengan tim mereka dan terus mendukung mereka karena mereka bergerak ke arah yang benar.” Kata-kata ini sangat menggugah semangat kita," ujar Menpora Dito 

Namun, menurut Menpora Dito kita tidak boleh berpuas diri dengan pencapaian yang telah diraih. Masih ada pekerjaan yang harus kita lakukan untuk membawa sepak bola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Pembinaan dan kompetisi sepak bola usia dini harus terus difokuskan. "Generasi muda adalah masa depan kita, dan investasi pada mereka adalah investasi pada masa depan sepak bola Indonesia," tambahnya. 

"Kementerian Pemuda dan Olahraga terus berkomitmen mendukung pengembangan sepak bola melalui berbagai inisiatif. Sekolah atlet kami seperti PPLP, PPOP, dan SKO adalah tonggak strategi untuk melahirkan talenta luar biasa. Kami juga membuka seleksi atlet baru, termasuk sepak bola, di Pusat Pelatihan Atlet Muda Cibubur untuk mengembangkan bakat yang menjanjikan," ujarnya. 

Menpora Dito juga menyampaikan transformasi sepak bola Indonesia juga terus berlangsung dengan penguatan sisi komersialisasi yang memberikan dampak positif bagi pengembangan olahraga ini. Terobosan penggunaan VAR di Championship Series tahun ini dan penggunaan VAR secara penuh tahun depan tentunya akan meningkatkan kualitas pertandingan dan keadilan di lapangan.

"Penyelenggaraan liga yang semakin aman, teratur, tertib, dan nyaman juga harus menjadi prioritas. Keamanan dan kenyamanan adalah kunci untuk menarik lebih banyak penonton dan penggemar sepak bola untuk datang ke stadion. Selain itu, eksplorasi dan pengembangan liga perempuan juga harus menjadi perhatian kita bersama. Sepak bola bukan hanya milik pria, tetapi juga milik perempuan yang memiliki potensi besar untuk berprestasi," ucap Menpora Dito.  

"Saya yakin, dengan kerja keras dan dedikasi kita semua, kita dapat terus melakukan percepatan pembangunan sepak bola Indonesia sesuai dengan Inpres nomor 3 tahun 2019," harapnya. 

Pembukaan sendiri ditandai dengan pemukulan gong oleh Menpora Dito yang didampingi Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dan Perwakilan NOC Indonesia Ismail Ning.(amr)

BAGIKAN :
PELAYANAN