Cegah Covid-19, Pemerintah Ingatkan Pentingnya Disiplin Terapkan Prokes

Pemerintah kembali menegaskan pentingnya masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini mengingat pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Sebagai upaya pencegahan, masyarakat juga diminta untuk tidak mudik saat lebaran nanti.

Cegah Covid-19, Pemerintah Ingatkan Pentingnya Disiplin Terapkan Prokes Pemerintah kembali menegaskan pentingnya masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini mengingat pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Sebagai upaya pencegahan, masyarakat juga diminta untuk tidak mudik saat lebaran nanti.(foto:dok/kemenpora.go.id)

Jakarta: Pemerintah kembali menegaskan pentingnya masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini mengingat pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Sebagai upaya pencegahan, masyarakat juga diminta untuk tidak mudik saat lebaran nanti. 

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adi Sasmito menyatakan, pemerintah juga sudah memperpanjang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis skala Mikro mulai 6-19 April 2021. PPKM ini diperluas di 5 provinsi yakni Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, dan Papua. 

“Harap keputusan ini menjadi perhatian agar pemerintah daerah dapat segera menindak lanjuti. Sehingga didaerahnya masing-masing dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (8/4). 

Kemudian, Prof Wiku menyampaikan terkait ditemukannya varian Covid-19 yakni E484K. Varian ini merupakan mutasi dari varian B117 dari Inggris. Berkaitan dengan ini, pemerintah akan terus meningkatkan pengawasan. 

Oleh karenanya, dia berharap masyarakat dapat terus menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas. Penerapan protokol kesehatan dinilai sangat penting untuk mencegah penularan virus Covid-19. 

“Saya harapkan masyarakat tidak panik tapi hendaknya semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Mengingat disiplin ini adalah pertahanan kita dalam mencegah penularan virus covid-19,” jelas Prof Wiku. 

Lebih lanjut, dia menerangkan pemerintah terus berusaha meningatkan surveilence genome sequencing untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia. 

Pemerintah juga memperketat proses skrining terhadap Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Indonesia. Masyarakat kembali diingatkan bahwa mudik lebaran 2021 ditiadakan. 

Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan  Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021. Ketentuan SE ini yang ditandatangani Ketua Satgas Doni Monardo ini berlaku mulai 6-17 Mei 2021. 

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan pihaknya sangat mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Irjen Istiono menegaskan pihaknya akan menambah titik penyekatan agar tidak ada lagi travel gelap yang lolos pemantauan. 

“Saya pastikan tidak ada (travel gelap) yang lolos karena kita bangun 333 titik evaluasi dari pada mudik tahun lalu. Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait semua,” terangnya. 

Jenderal bintang dua ini memastikan seluruh travel gelap yang nekat melakukan perjalanan saat pelarangan mudik aka ditindak tegas. “Semua sinergi kompak untuk melakukan langkah-langkah penyekatan secara menyeluruh, baik pendekatan di perbatasan antar provinsi, antar kabupaten, maupun antar kota,” pungkas Irjen Pol Istiono. (jef)

BAGIKAN :
PELAYANAN