Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia, Professor Talip Kucukcan, Kamis (1/2) sore di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia, Professor Talip Kucukcan, Kamis (1/2) sore di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan.
Menpora Dito didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh menyambut baik kedatangan Dubes Talip. Dalam pertemuan itu, Dubes Talip menyatakan kekaguman pada Menpora beserta jajarannya yang masih berusia muda.
“Terima kasih banyak atas waktunya. Saya tidak menyangka jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh kaum muda,” ucap Talip dalam bahasa Inggris.
Pria yang pernah mempelajari Teologi Islam tersebut lantas menjabarkan maksud kedatangan menemui Menpora Dito. Di antaranya untuk mendorong lebih lanjut kerja sama kepemudaan serta keolahragaan antara Turki dengan Indonesia.
“Hubungan Turki dengan Indonesia sudah sangat lama terjalin sejak masa Kesultanan Usmani. Karena itu kami merasa memiliki keterikatan emosional dengan masyarakat Indonesia sejak lama,” urai Dubes Talip.
Dalam perkembangan politik kekinian pun, Turki dan Indonesia memiliki beragam kesamaan. Di antaranya kepedulian terhadap Palestina serta keterkaitan dalam forum G20. Karenanya melalui kunjungan ini Turki ingin lebih menguatkan kerja sama tersebut, khususnya yang melibatkan para pemimpin kedua negara.
Lebih lanjut Dubes Talip memaparkan kegiatan-kegiatan kepemudaan dan keolahragaan di Turki. Di antaranya penyelenggaraan Teknofest, festival teknologi dan kedirgantaraan yang turut diikuti para pelajar serta pemuda Turki.
“Kota-kota di Turki berkompetisi untuk bisa menyelenggarakan event ini. Dalam festival ini para pesertanya menemukan inovasi teknologi. Kami menggelar kegiatan ini dengan melibatkan para pemuda, tujuannya salah satunya untuk mendukung industri yang berkelanjutan,” beber Dubes.
Mendengarkan pemaparan Dubes Talip, Menpora Dito menyatakan Kemenpora siap menjalin kerja sama lebih jauh lagi. Terlebih Indonesia dan Turki merupakan negara yang memiliki posisi strategis di antara negara-negara muslim lainnya.
“Ini merupakan kesempatan untuk menjalin kerja sama khususnya dalam bidang olahraga. Nantinya kita bisa saling berkolaborasi misalnya dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan olahraga,” kata Menpora.
Karenanya Menpora Dito mengharapkan adanya pertemuan lebih lanjut khususnya dengan Menpora Turki perihal kerja sama ini. Keinginan tersebut disambut baik Dubes Turki yang menyebut Menpora Turki mendukung penuh setiap kerja sama kepemudaan dan keolahragaan lintas negara, termasuk dengan Indonesia.
Menpora Dito turut menyampaikan bahwa kaum muda di Indonesia juga ikut berkontribusi dalam pembangunan negara, termasuk di ranah teknologi sebagaimana yang dilakukan di Turki. Di mana generasi milenial Indonesia ikut menggarap sektor teknologi dan industri di Tanah Air.
Dalam kesempatan tersebut Menpora Dito dan Dubes Talip bertukar cendera mata dari masing-masing negara. Batik hijau bermotif olahraga tenis meja menjadi salah satu kenang-kenangan yang diberikan Menpora kepada Dubes.
Turut hadir mendampingi Menpora yaitu Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono dan Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati. (luk)