Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menjadi narasumber Podcast Rhenald Kasali di Rumah Perubahan, Jl. Mabes 2 Nomor 5, Jatimurni, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/11). Podcast itu terkait Kiprah Menpora Dito di Kemenpora RI, Pilpres 2024 dan Gen Z.
Bekasi: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menjadi narasumber Podcast Rhenald Kasali di Rumah Perubahan, Jl. Mabes 2 Nomor 5, Jatimurni, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/11). Podcast itu terkait Kiprah Menpora Dito di Kemenpora RI, Pilpres 2024 dan Gen Z.
Menpora Dito yang hadir pukul 16.00 WIB, khas dengan topi, rompi, celana dan sepatu kets hitam yang mencerminkan semangat pemuda. Kedatangan Menpora Dito disambut hangat Prof. Rhenald Kasali. Keduanya nampak berbincang sebelum memulai program podcast.
Diawal perbincangan Prof. Rhenald menanyakan studi, dan sesudah studi hingga ke kiprah Menpora Dito muda sebelum menjadi Menpora RI dan saat di Kantor Kemenpora. Menurut Menpora Dito, salah satu kitat sukses adalah pertemanan dan jejaring.
"Pertemanan, network dan kepercayaan. Itu menurut saya simple dan itu yang dibutuhkan. Di era Pak Joko Widodo ini harus kita akui negara Indonesia semakin ke arah yang lebih baik. Saya rasa masyarakat juga ingin adanya stabilisasi," kata Menpora Dito.
Menpora melanjutkan, dirinya memiliki beberapa agenda disisa waktunya sebagai Menpora RI. Ia berharap beberapa program itu nantinya dapat meningkatkan eksistensi Kemenpora, pemuda dan keolahragaan secara luas.
"Alhamdulillah kalau dari sisi keolahragaan kita banyak sekali mendapatkan international trust, diantaranya Indonesia akan diminta sebagai kehormatan tuan rumah Piala Dunia U-17, bidding kejuaraan dunia bola voli untuk tahun 2025, di tahun 2024 insha Allah UFC di Indonesia, keikutsertaan di multievent olimpiade, kesejahteraan atlet dan jaminan masa depan atlet juga sudah siap produk-produknya," tuturnya.
"Sedangkan untuk program kepemudaan, pasti bagaimana caranya agar pemerintah itu hadir di organisasi kepemudaan dan di sendi-sendi kehidupan anak muda, lebih mikro sudah tidak lagi hanya pada organisasi konvensional. Bagaimana melatih anak muda untuk finansial planningnya, serta domestik relationship," imbuhnya.
"Jadi bukan saja ke entrepreneur, jadi seperti kepemimpinan dalam rumah tangga, sukarelawan, gerakan sosial, komunitas, profesi-profesi, seni budaya serta minat dan bakat," paparnya menambahkan.
Menpora Dito merasa bersyukur di kantor yang saat ini ia pimpin, mulai dari pejabat eselon I hingga paling bawah mau beradaptasi dengan ritme program yang ia bangun. Kemenpora saat ini lebih banyak berkolaborasi.
"Saya bersyukur dari pejabat eselon I hingga struktural paling bawah rata-rata lebih senior tapi mereka mau mencoba mengikuti ritme dan juga adaptasi dengan program yang ada. Kemenpora saat ini juga lebih banyak berkolaborasi dengan platform-platfom yang sudah banyak establish dan banyak berkiprah di dunia anak muda," paparnya.
"Dalam pengelolaan kementerian saya selalu berhati-hati dan mengingatkan kepada jajaran dan berkolaborasi bersama dengan KPK, Satgas Pencegahan Korupsi Mabes Polri, serta pendampingan kejaksaan," ujarnya.
Menpora menjelaskan, dirinya berharap di masa depan Kemenpora bisa membuktikan bahwa anak muda bisa melakukan hal besar yang baik jika diberikan kesempatan.
"Harapan saya di masa depan, Kemenpora bisa menunjukkan bahwa anak muda bisa melakukan hal besar yang membangun jika diberikan kesempatan, kalau saya ini saja dulu sebagai fondasi mungkin ini cara yang terbaik agar anak muda membentuk diri sehingga pada saatnya bisa melakukan hal yang baik," pungkas Menpora Dito. (ben)