Buka Muknas PII ke-37, Menpora Amali Pesankan Jaga Komitmen Keislaman, Keindonesiaan, dan Kebhinekaan

Buka Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (Muknas PII) ke-37, Menpora Amali pesankan secara tegas PII harus tetap memegang teguh komitmen keislaman, keindonesiaan, dan kebhinekaan. Muktamar yang diagendakan dihelat tahun lalu, harus tertunda karena Pandemi Covid-19, dan secara hybrid (sebagian hadir langsung dan sebagian besar virtual) dilaksanakan pada hari ini, Rabu (10/3).

Buka Muknas PII ke-37, Menpora Amali Pesankan Jaga Komitmen Keislaman, Keindonesiaan, dan Kebhinekaan Buka Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (Muknas PII) ke-37, Menpora Amali pesankan secara tegas PII harus tetap memegang teguh komitmen keislaman, keindonesiaan, dan kebhinekaan. Muktamar yang diagendakan dihelat tahun lalu, harus tertunda karena Pandemi Covid-19, dan secara hybrid (sebagian hadir langsung dan sebagian besar virtual) dilaksanakan pada hari ini, Rabu (10/3).(foto:putra/kemenppora.go.id)

Jakarta: Buka Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (Muknas PII) ke-37, Menpora Amali pesankan secara tegas PII harus tetap memegang teguh komitmen keislaman, keindonesiaan, dan kebhinekaan. Muktamar yang diagendakan dihelat tahun lalu, harus tertunda karena Pandemi Covid-19, dan secara hybrid (sebagian hadir langsung dan sebagian besar virtual) dilaksanakan pada hari ini, Rabu (10/3).

"Meski sempat tertunda, alhamdulillah pagi ini dapat melaksanakan. Salah satu ciri organisasi kader adalah pergantian kepemimpinan, karena jika terhambat akan menyumbat kader-kader yang akan muncul berikutnya," kata Menpora Amali.

Perjalanan PII sejak berdiri tahun 1947, era 60, 80, reformasi, dan sekarang pasti berbeda. Selain agenda pergantian kepemimpinan, setidaknya ada dua hal penting yang harus diperhatikan PII, yakni pertama bahwa saat ini berada pada era digital yang berkembang sangat cepat, jika tidak mampu mengikuti dan beradaptasi pasti tertinggal jauh.

"Transformasi diri di era digital ini menjadi tantangan yang harus cepat disikapi, kalau tidak akan tertinggal oleh zaman," pesannya.

Yang kedua yang harus menjadi perhatian serius adalah tentang kompetensi SDM. Dengan lonjakan angka angkatan kerja tiap tahun yang makin meningkat, ditambah problematika pengangguran dlsaat pandemi, ditambah akan datangnya bonus demografi tentu diperlukan kompetensi sumber daya manusia yang memadai.

"Satu-satunya jawaban untuk tetap survive adalah meningkatkan kompetensi SDM. Muktamar ke-31 ini harus melahirkan rekomendasi-rekomendasi penting, membuat berbagai aktivitas membangun optimisme di tengah masyarakat, dan tetap meneguhkan komitmen keislaman, keindonesiaan, dan kebhinekaan," tutupnya.

Ada amanat dari pembina dan KB PII Jusuf Kalla yang bercerita bagaimana perjalanannya sejak menjadi pelajar SMP tahun 1954 dan mulai masuk serta aktif di PII. Menyinggung tema Muktamar, "Menyongsong Generasi Unggul Menuju Generasi Maju", bahwa yang tepat adalah membentuk, karena kalau menyongsong hanya semacam melihat tanpa ada gerakan. "Harusnya membentuk bukan menyongsong. Tidak hanya melihat tapi ada andil," kata Wapres ke-10 RI.

Sementara Ketum PB PII Husin Tasrik Makrup Nasution dan Ketum KB PII Nasrullah Larada menyampaikan bahwa pembinaan PII tetap dipertahankan sebagai organisasi kader intelektual, religius, muslim, cendikiawan, dan pemimpin.(cah)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN