Atlet putri para angkat berat Indonesia Dwiska Afrilia Maharani, mendapat kehormatan menjadi pembawa Bendera Merah Putih pada upacara pembukaan pesta olahraga disabilitas Asia Tenggara atau Asean Para Games 2023. Mengenakan baju adat Padang, Sumatera Barat, ia pun merasa bangga.
Phnom Penh: Atlet putri para angkat berat Indonesia Dwiska Afrilia Maharani, mendapat kehormatan menjadi pembawa Bendera Merah Putih pada upacara pembukaan pesta olahraga disabilitas Asia Tenggara atau Asean Para Games 2023. Mengenakan baju adat Padang, Sumatera Barat, ia pun merasa bangga.
Asean Para Games 2023 Kamboja resmi dibuka oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Pembukaannya dilaksanakan di Morodok Techno National Stadium, Phom Penh, Kamboja, Sabtu (3/6) malam.
Pada defile, Dwiska memimpin kontingen Indonesia dengan membawa Bendera Merah-Putih yang diikatkan di tiang. Dibelakangnya diikuti CdM Indonesia Andi Herman, diikuti 50 anggota perwakilan Indonesia, sambil melambaikan bendera Merah-Putih berukuran kecil ke arah penonton yang memadati stadion berkapasitas 60.000 penonton itu.
Kemudian diikuti 10 negara peserta ASEAN Para Games ke-12 lainnya, masing-masing tim negara juga akan melakukan defile dan membawa benderanya masing-masing bersama Federasi Olahraga Disabilitas ASEAN (APSF).
"Ini Asean Para Games saya yang pertama kali saya ikuti. Saya bangga dan sangat senang sekali dipercaya membawa Bendera Merah-Putih," kata lifter putri Dwiska sebelum pelaksanaan defile.
"Saya pakai pakaian adat Padang, Sumatera Barat. Ini menjadi momen yang baik untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara hebat karena memiliki beragam budaya dan adat-istiadatnya," ujar gadis kelahiran Gunung Kidul, 8 Februari 2005 ini.
Sebelumnya, CdM Indonesia Andi Herman menyampaikan, perwakilan kontingen Indonesia sengaja mengunakan pakaian adat dari beberapa provinsi di Indonesia, tujuannya untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia.
"Ini menjadi salah satu upaya kita untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya pakaian adat, ada dari Bali, Sumatera dan sebagainya. Karena kuota defile dibatasi kita hanya mewakilkan 50 peserta saja," ujar Andi.
Dua jam sebelum pembukaan, kawasan Morodok Techno sempat diguyur hujan lebat sekitar setengah jam. Acara pembukaan ini dibuka dengan menghitung mundur pembukaan Asean Para Games ke-12 yang ditandai dengan pertunjukan kembang api, permainan lampu LED.
Dilanjutkan dengan pertunjukan utama upacara pembukaan yang berjudul "Khmer Heart" atau Jantung Kedamaian dan Kemakmuran pada pesta olahraga disabilitas se-Asia Tenggara yang bertemakan Sport- Live in Peace ini. Acara terakhir adalah pawai obor dan penyalaan kuali obor yang diakhiri dengan pertunjukan kembang api. (ben)