Menpora Amali Puji Dua Laga Uji Coba Timnas karena Terapkan Prokes Ketat dan Disiplin

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai dua laga uji coba tim nasional (Timnas) U-23 melawan Tira Persikabo dan Bali United yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat dan Minggu lalu berlangsung dengan aman dan lancar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Menpora Amali Puji Dua Laga Uji Coba Timnas karena Terapkan Prokes Ketat dan Disiplin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai dua laga uji coba tim nasional (Timnas) U-23 melawan Tira Persikabo dan Bali United yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat dan Minggu lalu berlangsung dengan aman dan lancar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai dua laga uji coba tim nasional (Timnas) U-23 melawan Tira Persikabo dan Bali United yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat dan Minggu lalu berlangsung dengan aman dan lancar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. 

"Persyaratan keluarnya izin ini adalah penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Nah syukur alhamdulillah pada saat pelaksanaan dua kegiatan itu protokol kesehatannya dijalankan dengan disiplin," kata Menpora Amali saat konferensi pers secara daring, di Jakarta, Senin (8/3) siang. 

Menpora Amali mengaku telah melakukan pengecekan menyeluruh dalam dua laga uji coba itu. Mulai dari kedatangan pemain, penempatan bus tim, kondisi ruang ganti, toilet, hingga jalur pemain saat masuk ke lapangan. 

"Hal-hal seperti ini jadi catatan buat saya bahwa penyelenggaraan pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-23 dua kali itu berhasil baik. Untuk penerapan protokol kesehatan, panitia penyelenggara dan PSSI memenuhi janjinya sesuai apa yang pernah mereka sampaikan kepada kami," kata Menpora Amali.

Menurut Menpora Amali hal-hal yang selama ini dikhawatirkan banyak pihak tidak terjadi seperti terjadi kerumunan penonton dan lainnya. Menurut dia, tidak ada satu pun penonton yang datang ke stadion. Bahkan jumlah orang tanggapan di stadion sangat jauh dari jumlah maksimal yang diterapkan panitia. 

"Dari rencana sekitar 270 orang itu saya hitung yang ada di tribun, pemain, kemudian penyelenggara dan lain-lain itu bahkan itu tidak sampai jumlah itu kalau saya lihat," pungkasnya. 

Selain itu, Menpora Amali menyebutkan para pemain telah menyesuaikan diri dengan kondisi saat saat ini yang masih diwabahi pandemi pandemi Covid-19. Hal itu terlihat saat pemain tidak melakukan selebrasi berlebihan saat mencetak gol dan tidak ada satu pun penonton yang datang sehingga tidak terjadi kerumunan di area stadion. 

"Bisa kita lihat begitu gol terjadi tidak ada selebrasi yang berlebihan. Paling pemainnya cuma angkat tangan saja, abis itu sudah, bahkan yang lain cuma mengepalkan tangan dari jauh," ungkapnya. 

Menpora Amali pun mengapresiasi kesungguhan Panitia dan PSSI yang telah memenuhi janjinya pada saat pelaksanaan dua pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-23 itu. 

"Saya apresiasi kesungguhan panitia dan PSSI yang telah memenuhi janjinya pada saat pelaksanaan, kebetulan dua hari itu dihadiri juga Direktur Utama LIB (Liga Indonesia Baru) dan Direkrur Operasional LIB," kata Amali. 

Dia berharap kedisiplinan penerapan protokol kesehatan pada laga uji coba bisa kembali disempurnakan dan saat Piala Menpora 2021 mendatang. 

"Terima kasih saya kepada panitia, terima kasih kepada penonton yang benar-benar mematuhi nonton di rumah saja. Kampanye ini intinya ada di peran media sehingga tersosialisasikan. Jangan berkerumun. Alhamdulillah dipatuhi, saya sampaikan rasa bangga saya kepada suporter, ternyata kita bisa, pemain juga bisa," apresiasi Menpora Amali. 

Menpora Amali menilai para pemain dan klub sepak bola harus memanfaatkan kesempatan saat ini untuk merecovery diri setelah satu tahun tidak ada pertandingan dan kompetisi. Dia berharap Piala Menpora nanti tidak terlalu jauh perbedaannya dengan kompetisi-kompetisi pada tahun-tahun sebelumnya. 

"Sehingga klub- bisa menggunakan kesempatan ini untuk merecovery. Kalau hanya latihan saja tanpa kompetisi pasti tidak akan maksimal dan siginifikan hasil untuk pembinaan prestasi. Karena kompetisi adalah salah satu prasyarat terciptanya prestasi yang ujungnya adalah pembentukan tim nasional, kan kompetisi dan turnamen serta berbagai kejuaraan dia berujung ke pembentukan tim nasional," pungkas Menpora Amali.

BAGIKAN :
PELAYANAN