Menpora Amali: BEM SI Jangan Hanya Turun ke Jalan, Muncul Juga saat Bencana

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dengan organisasi kemahasiswaan yang lain. Hal tersebut disampaikan Menpora Amali saat menerima kunjungan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian dan rombongannya di gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (3/3) siang.

Menpora Amali: BEM SI Jangan Hanya Turun ke Jalan, Muncul Juga saat Bencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dengan organisasi kemahasiswaan yang lain. Hal tersebut disampaikan Menpora Amali saat menerima kunjungan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian dan rombongannya di gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (3/3) siang.(foto:putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dengan organisasi kemahasiswaan yang lain. Hal tersebut disampaikan Menpora Amali saat menerima kunjungan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian dan rombongannya di gedung Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (3/3) siang. 

"Kalau saya sih berharap kedepan mulai ada kecirian dari aktivitas BEM. Jangan sama dengan organisasi kemahasiswaan yang lain," kata Menpora Amali. 

Menurut Menpora Amali BEM harus terlibat langsung dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. Misalnya saat terjadi bencana turun langsung membantu korban untuk meringankan beban yang dihadapi masyarakat. 

"Harus ada pembeda antara aktivitas, eksistenai BEM dengan organisasi kemahasiswaan lain. Jadi harus ada pembeda ya. BEM SI jangan hanya turun ke jalan, melakukan aksi. Jangan cuma itu. munculkan nilai lain. Misalnya muncul saat bencana, saat Covid-19 muncul juga, aksi-aksi yang langsung ke masyarakat," harap Amali.

Menpora Amali mengakui keterlibatan mahasiswa pada awal-awal reformasi dulu sangat penting dimana mereka turun ke jalan dalam menumbangkan Orde Baru. Namun Dia mengingatkan bahwa kondisi dan tantangan bangsa saat ini sudah berbeda dari masa itu. Sehingga mahasiswa tidak lagi sekadar hanya turun ke jalan dan demonstrasi. Tapi harus benar dirasakan masyarakat kehadirannya. 

"Keterlibatan awal proses reformasi kan besar perannya, dalam perjalanan peran itu tidak boleh sama. Karena kan tantangannya beda. BEM SI jangan terjebak dalam gerakan. Harus dilihat apa yang terjadi waktu itu (reformasi) tidak terjadi berdiri sendiri banyak faktor yang melatarbelakanginya," ungkap Amali. 

Begitu pula terkait adanya aksi-aksi yang ingin melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi, menurut Dia BEM SI jangan sampai jangan ikut arus dan dimanfaatkan oleh kelompok yang berkepentingan dalam dunia politik. 

"BEM jangan sampai ikut dalam arus yang dia sendiri belum paham betul, akhirnya orang bisa gunakan. Teman-teman BEM ini masih sangat polos, tapi tidak semua orang berpikir begitu," kata Menpora Amali mengingatkan. 

Menpora Amali pun berharap Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI yang akan digelar di Sumatera Barat pada 28 Maret - 4 April 2021 mendatang berjalan dengan lancar. 
"Saya berharap Munas ini akan merumuskan hal-hal yang bisa menjadikan eksistensi BEM bisa dirasakan oleh seluruh mahasiswa khusunya dan masyarakat pada umumnya," harap Menpora Amali. 

Menpora Amali menyebutkan pikiran-pikiran cerdas serta masukkan-masukan yang konstruktif sangat dibutuhkan pemerintah terlebih bangsa ini tengah menghadapai pandemi COVID-19. "Sekarang kita berada di tengah tengah pandemi COVID-19, maka pemerintah berharap BEM juga ikut menyampaikan rasa optimisme di tengah masyarakat," pinta Menpora Amali.

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN