Waketum PSSI Iwan Budianto Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian Menpora Amali Terhadap Sepak Bola dan PSSI

Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali atas fasilitas yang diberikan terhadap kemajuan sepak bola di Indonesia.

Waketum PSSI Iwan Budianto Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian Menpora Amali Terhadap Sepak Bola dan PSSI Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali atas fasilitas yang diberikan terhadap kemajuan sepak bola di Indonesia.(foto:bagus/kemenpora.go.id)

Palembang: Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali atas fasilitas yang diberikan terhadap kemajuan sepak bola di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Iwan Budianto dalam acara Forum Group Discussion (FGD) penyempurnaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang digelar di Hotel Novotel, Palembang, Selasa (31/1) malam.

Dalam acara ini, Iwan bahkan memuji kepemimpinan Menpora Amali yang dinilai sangat memperhatikan olahraga, khususnya sepakbola atau PSSI. Padahal, menurutnya, dalam periode-periode sebelumnya selalu ada hubungan yang tidak harmonis antara Kemenpora dengan PSSI.

Bahkan, pemegang saham Arema FC ini bercerita, pada tahun 2015, saat itu ada Kongres PSSI untuk memilih ketua umum dan wakil ketua umum serta anggota eksekutif. Maka terpilihlah ketua umum dan jajaran pada pukul 13.45 WIB, namun di hari yang sama tepat pada pukul 15.10 WIB PSSI langsung dibekukan Kemenpora.

"Jadi belum sempat bekerja, belum melewati hari sudah dibekukan. Padahal di saat itu terjadi proses diskusi yang panjang merancang sebuah peraturan untuk meningkatkan prestasi sepak bola," jelas Iwan.

Disamping itu, Iwan kemudian mengungkapkan bicara terkait perhatian Menpora Amali terhadap sepakbola. Salah satunya terkait program Training Center (TC) yang digagas pelatih Shin Tae-yong, saat itu, para pemain terancam gagal pergi TC ke Kroasia karena tidak ada biaya.

"Kalau tidak ada beliau waktu itu, tidak ada timnas pergi ke Kroasia, TC persiaoan piala dunia, Shin Tae-yong STY punya program TC keluar, tapi ada uang sama sekali. Tapi berkat beliau Pak Menpora ini kita bisa TC keluar (negeri)," katanya. 

Hal lain juga terkait dengan peran Menpora Amali yang memasang badan agar turname pramusim bisa dilaksanakan, padahal masih dalam situasi pandemi covid-19. Saat itu, rencana tersebut mendapat cibiran dan makian dari banyak pihak namun Menpora Amali tetap menjalankan kegiatan tersebut sebagai uji coba komeptisi.

"Alhamdulillah bisa jalan, berkat Piala Menpora liga bisa berjalan, kompetisi bisa berjalan, kompetisi liga 1 dan 2 provinsi memutar kompetisi. Saya bilang Pak Menpora ini penyelamat PSSI," ucapnya.

Disamping itu, Menpora Amali yang juga Ketua INAFOC atau Ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia U-20 tahun 2023, memasang badan untuk memberi garansi terhadap FIFA bahwa Kementerian PUPR akan menyelesaikan pembangunan venue.

"Pak Menpora memberi garansi FIFA bahwa PUPR pasti akan menyelesaikan persiapan pembanguna enam venue piala dunia, mungkim pantas diberi tepuk tangan dan support dari Gubernur Sumsel (jadi waketum PSSI)," katanya.

Turut hadir Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Menpora Zainudin Amali, Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum, Lydia Silvanna Djaman, Asdep Kemenko PMK, Teguh Supriyadi, perwakilan Kemenkum HAM, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus Asdep Olahragawan Andalan Kemenpora Surono, dan Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kemenpora Sanusi, Asprov PSSI se-Sumatera dan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga se-Sumatera dan perwakilan klub.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN