Cerita Olahragawan Hingga Anggota DPR RI Mengenang Permainan Olahraga Tradisional Favoritnya

Indonesia memiliki tradisi, budaya, serta adat isitiadat yang terkenal hingga ke mancanegara. Kekayaan tradisi salah satunya yang dimiliki bangsa Indonesia yakni permainan olahraga tradisional. Setiap daerah di Tanah Air juga memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam. Sebut saja, gobak sodor, congklak, loncat karet, hingga petak umpet.

Cerita Olahragawan Hingga Anggota DPR RI Mengenang Permainan Olahraga Tradisional Favoritnya Indonesia memiliki tradisi, budaya, serta adat isitiadat yang terkenal hingga ke mancanegara. Kekayaan tradisi salah satunya yang dimiliki bangsa Indonesia yakni permainan olahraga tradisional. Setiap daerah di Tanah Air juga memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam. Sebut saja, gobak sodor, congklak, loncat karet, hingga petak umpet.(infografis/dok/kemenpora.go.id)

Jakarta: Indonesia memiliki tradisi, budaya, serta adat isitiadat yang terkenal hingga ke mancanegara. Kekayaan tradisi salah satunya yang dimiliki bangsa Indonesia yakni permainan olahraga tradisional. Setiap daerah di Tanah Air juga memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam. Sebut saja, gobak sodor, congklak, loncat karet, hingga petak umpet.

Permainan tersebut tentunya hampir pernah dimainkan semasa kecil setiap orangnya. Termasuk juga olahragawan I Gede Siman Sudartawa. Perenang andalan Indonesia ini berbicara tentang permainan olahraga semasa kanak-kanaknya. Dia pun mengenang momen keseruannya kala itu. 

“Permainan tradisional masa kecil yang saya mainkan waktu di sekolah lumayan banyak. Seperti lompat tali, petak umpet, egrang, ular naga, kelereng, bola bekel, dan bakiak. Waktu kecil saya aktif dan mencoba hal-hal baru,” kata atlet asal Bali ini belum lama ini. 

Permainan tradisional ini, disebut Siman memiliki banyak manfaat. Menurutnya, egrang dapat melatih keseimbangan diri. Sementara, dari bakiak melatih kerja sama tim. Sedangkan lompat tali melatih kelincahan dan semangat pantang menyerah melewati rintangan. 

“Banyak hal yang bisa kita petik dari permainan tradisional ini. Seharusnya ini dapat dilestarikan dan diperkenalkan kepada anak-anak zaman sekarang,” ujar Siman. 

Anggota Komisi X DPR RI, Desy Ratnasari juga berbagi cerita keseruan kala bermain olahraga tradisional semasa kecilnya. Yang berkesan bagi purna paskibraka Jabar 1990 ini adalah bermain gobak sodor. Kata dia, permainan ini dapat melatih untuk memiliki ketangkasan kemudian motorik kasar, dalam hal ini berlari.

“Kemudian berpikir strategis untuk menyelamatkan diri dari kepungan lawan. Dan yang terpenting kerjasama tim. Sehingga kita bisa lolos dari tangkapan atau kejaran lawan permainam kita,” tuturnya. 

Cerita lainnya juga datang dari seorang teknoprener muda pemula 2019, Leonardus Arda Dewanjaya. Permainan yang berkesan waktu kecilnya adalah tarik tambang, bola kasti, dan gobak sodor. Ketiga permainan ini memiliki memori yang indah bagi Leonardus. 

“Hampir setiap hari dilakukan di sekolah maupun di kompleks rumah seperti gobak sodor. Karena ini dapat melatih kecepatan berlari jarak dekat dan fokus dalam menjaga lawan. Kemudian, saat lomba 17 Agustusan, selalu kami mainkan tarik tambang karena dapat melatih kekompakan tim didetik yang sama harus menarik. Lalu ada bola kasti. Ini melatih ketepatan dalam melihat bola, lalu memukulnya dalam waktu yang singkat,” terangnya.

Hal yang sama juga dikatakan Nurfitriyana Saiman. Legenda atlet panah Indonesia ini juga memilih permainan loncat karet, galasin, dan congklak sebagai permainan favoritnya. “Saya waktu kecil memang suka ketiga permainan itu. Tentunya sangat bermanfaat dan menjadikan kita makin energik,” jelasnya. 

Permainan olahraga tradisional memang perlu untuk dilestarikan. Selain untuk menjaga tradisi, permainan ini juga dapat menyenangkan saat dimainkan. Agar tak hilang ditelan zaman, olahraga ini dirasa perlu untuk dikenalkan ke anak-anak sekarang. Selain menjadi hiburan, banyak manfaat yang didapat dari permainan tradisional ini.(jef/dok)

BAGIKAN :
PELAYANAN