Menpora Amali Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR RI

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali  menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV, MPR RI di Senayan Jakarta, Kamis (18/8) pagi. Peringatan Hari Konstitusi sekaligus juga memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 MPR RI.

Menpora Amali Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR RI Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali  menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV, MPR RI di Senayan Jakarta, Kamis (18/8) pagi. Peringatan Hari Konstitusi sekaligus juga memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 MPR RI.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali  menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV, MPR RI di Senayan Jakarta, Kamis (18/8) pagi. Peringatan Hari Konstitusi  sekaligus juga memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 MPR RI.

Menpora Amali yang mengunakan baju batik lengan panjang  tiba di gedung parlemen pada pukul 10.00 WIB. Peringatan Hari Konstitusi ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden mengatakan  bahwa tanggal 18 Agustus adalah tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia dimana UUD 1945 ditetapkan sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia. 

'Hari ini adalah Peringatan Hari Konstitusi yang juga bertepatan dengan HUT RI ke 77.  Dalam berbagai kesempatan, saya sering menyampaikan bahwa, Indonesia didirikan di atas kesepakatan para pendiri bangsa yang memiliki keragaman," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, UUD 1945 sebagai konstitusi bukan sekedar sebuah dokumen kenegaraan maupun dokumen kearifan bangsa. Di dalam konstitusi telah diatur landasan dan prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pemerintahan dan bernegara yang telah disepakati.

"Konstitusi harus menjadi rujukan dalam menyusun undang-undang dengan segala peraturan yang melingkupi kehidupan berbangsa dan bernegara. Rujukan yang dimaksud adalah prinsip, nilai, maksud dan tujuan," jelasnya.

"Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dan kesungguhan dalam menghidupkan jiwa konstitusi sebagai moralitas bangsa antara lain adalah, nilai-nilai kejujuran, kesungguhan, kebersamaan dan kemanusiaan," sambungnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pesan Presiden pertama RI Ir Soekarno yang berpesan bangsa Indonesia jangan mau menjadi bangsa kuli.  "Presiden Soekarno berpesan, bangsa Indonesia jangan mau menjadi bangsa kuli dan menjadi 'kuli bangsa-bangsa lain," katanya.(rep)

BAGIKAN :
PELAYANAN