Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang besar. Negara yang dianugerahi sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, agama, budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. Ditengah kemajemukan itu, Indonesia bisa hidup rukun dalam suasana toleransi dan persaudaraan.
Jakarta: Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang besar. Negara yang dianugerahi sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, agama, budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. Ditengah kemajemukan itu, Indonesia bisa hidup rukun dalam suasana toleransi dan persaudaraan.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) secara virtual, Senin (23/11). Pada kesempatan itu, Presiden juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus menjaga serta memperkuat fondasi kebangsaan agar tetap kokoh.
“Indonesia adalah negara besar, negara yang dianugerahi oleh tuhan yang maha esa, lahir sebagai bangsa yang majemuk. Kita adalah bangsa yang bersuku-suku yang memiliki agama, budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda. Ditengah kemajemukan itu, kita bisa hidup rukun di rumah besar Indonesia dalam suasana toleransi dan persaudaraan,” kata Presiden.
“Kita juga patut bersyukur ditengah berbagai negara yang mengalami gejolak berkepanjangan karena perbedaan identitas, kita bangsa Indonesia bisa tetap bersatu karena memiliki pancasila sebagai dasar negara. Kita tidak boleh membiarkan adanya upaya sekecil apapun untuk merusak toleransi maupun kerukunan,” sambung Presiden.
Dalam Rakernas ini, Kepala Negara juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi yang sudah dilakukan PMKRI. Kontribusi baik dalam menjaga nilai-nilai persaudaraan, persatuan, bahkan perdamaian. Serta juga dalam mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki bangsa.
“Saya menyambut gembira terhadap keseriusan PMKRI yang bertransformasi menghadapi era digital. Penggunaan teknologi digital merambah ke segala lini kehidupan kita. Oleh karena itu, setiap generasi muda minimal harus bisa menjadi smart digital user, menjadi pengguna yang cerdas,” ujar Presiden.
“Di era sekarang ini sangat penting untuk mampu menggunakan perangkat digital secara efektif. Perlu diingat perangkat aplikasi itu terus berkembang. Memanfaatkan kemampuan digital untuk berwirausaha. Generasi muda khususnya mahasiswa perlu untuk mengembangkan untuk kewirausahaan,” tambah Presiden.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali yang juga hadir secara virtual ikut mengucapkan selamat dan mengapresiasi Rakernas yang diselenggarakan oleh PMKRI. Menpora berharap, Rakernas ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik dan berguna untuk bangsa serta negara.
“Selamat melakukan Rakernas dan semoga kita tetap mempunyai semangat dan optimisme. Berbagai aktivitas kita harus terhenti diawal kemudian kita berusaha secara perlahan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan normal baru,” kata Menpora RI.
Ditengah pandemi Covid-19, generasi muda diminta untuk terus menyebarkan narasi baik dan rasa optimisme. Seluruh komponen bangsa, termasuk pemuda di PMKRI juga harus ikut ambil bagian. “Rakernas ajang merumuskan program kedepan dan sekaligus mengevaluasi program yang sudah dilakukan,” terang Menpora RI.
Menpora RI menambahkan, saat ini Kemenpora telah menetapkan program prioritas 2020-2024. Program yang terdiri dari 5 bagian tersebut menjadi panduan untuk kegiatan. Dimana, dua dari lima program tersebut isinya yakni berkaitan dengan kepemudaan.
“Program prioritas yang berkaitan dengan kepemudaan yaitu: pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. Lalu, penguatan ideologi pancasila dan karakter serta budaya bangsa dikalangan pemuda,” kata Menpora RI.
“Kita ingin mempersiapkan pemuda kita dengan baik. Kita akan berhadapan dengan bonus demografi, mendorong agar pemuda menjadi kreatif dan mandiri. Kalau tidak kreatif atau inovasi, pasti kita tidak bisa bersaing dengan pemuda dari bangsa lain. Selain itu kita juga mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan,” pungkas Menpora RI. (jef)