Ketum ISORI Dukung Keputusan Tim Review PPON Kirim Atlet Berbasis Data dan Track Record Prestasi di SEA Games 2021

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M. Pd mendukung keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang memutuskan mengirim 31 cabang olahraga pada ajang multi event SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam dengan berdasarkan data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet. Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.

Ketum ISORI Dukung Keputusan Tim Review PPON Kirim Atlet Berbasis Data dan Track Record Prestasi di SEA Games 2021 Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M. Pd mendukung keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang memutuskan mengirim 31 cabang olahraga pada ajang multi event SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam dengan berdasarkan data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet. Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.(foto:dok/kemenpora.go.id)

Jakarta: Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M. Pd mendukung keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang memutuskan mengirim 31 cabang olahraga pada ajang multi event SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam dengan berdasarkan data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet. Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.

Disamping itu, pemerintah melakukan efisiensi pengiriman atlet karena keterbatasan anggaran karena difokuskan untuk pemuliahn ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.

“Saya sangat setuju 100 persen, sebenarnya walaupun tidak alasan efisiensi dan sebagainya. Pengiriman atlet kontingen Indonesia ke luar negeri memang harus selektif. Supaya memang ada kebanggaan khusus untuk atlet yang mewakil negara keluar negeri. Sehingga dengan jumlah yang tidak besar (banyak). Tapi mereka diperkirakan akan mendapat medali sesuai dengan mekanisme yang dilakukan oleh tim review,” kata Prof. Syahrial Bakhtiar saat diwawancarai, Jumat (8/4).

Menurutnya, dengan adanya proses seleksi yang ketat berdasarkan data dan treck record, maka atlet yang berangkat keluar negeri mewakili Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri. “Karena tidak semua orang bisa pergi bertanding ke luar negeri,” ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan pelayanan terhadap atlet menjadi lebih baik dan penghargaan terhadap mereka pun lebih baik. Sehingga memotivasi semua atlet untuk bertanding di SEA Games. Apalagi bisa main di Asian Games dan olimpiade. Jadi saya mendukung sekali sepantasnya event SEA Games dijadikan sebagai ajang latih tanding menuju Asian Games dan Olimpiade,” jelasnya.

Selain itu, Syahrial jika di SEA Games saja tidak bisa meraih prestasi, maka bagaimana dengan Asian Games dan Olimpiade, event olahraga yang diikuti lebih banyak negara. Dengan demikian, dia pun mendorong agar atlet berbenah diri dengan berlatih, ekosistem olahraga diperbaiki, pembinaan di masing-masing cabang olahraga ditingkatkan.

“Memang bukan masanya lagi kita melihat SEA Games kita kirim kontingen banyak-banyak. Banyak boleh, tapi harus berprestasi,” bebernya.

Syahrial pun mengapresiasi pembentukan tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terdiri dari akademisi, praktisi, KONI dan KOI untuk mereview cabang olahraga sehingga bisa berprestasi.

“Menurut saya sudah seharusnya ada tim independen yang bisa melihat sejauh mana sebenarnya prestasi atlet yang harus dikirim,” katanya.

Pada SEA Games nanti, Syahrial berharap Indonesia bisa menjadi juara umum karena atlet yang dikirim berdasarkan treck record masing-masing. 

Disisi lain, Indonesia dalam sejarahnya beberapa kali menjadi juara umum sekitar tahun 1979-1999 di SEA Games.“Kalau SEA Games ini gak juara umum ya kita menurun. Karena kita sudah beberapa kali pernah juara umum,” harapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN