Menpora Amali menjadi keynote speaker diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93 tahun 2021. Diskusi publik bertajuk "Semangat Membangun Negeri Dalam Harmoni Keberagaman Indonesia" ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) dan Harmoni Indonesia (HI), Kamis (28/10) pagi.
Jakarta: Menpora Amali menjadi keynote speaker diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93 tahun 2021. Diskusi publik bertajuk "Semangat Membangun Negeri Dalam Harmoni Keberagaman Indonesia" ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) dan Harmoni Indonesia (HI), Kamis (28/10) pagi.
Menpora menyampaikan apresiasi karena UI sebagai kawah candradimuka generasi muda dipandang sangat relevan mengangkat tema tersebut diusia Sumpah Pemuda ke-93 dan Kemerdekaan Indonesia ke-76.
"Apresiasi kepada UI yang bekerja sama dengan HI menyelenggarakan kegiatan mengingat sejarah seperti ini. Apa yang 93 tahun yang lalu ketika Sumpah Pemuda dideklarasikan oleh para pemuda yang patriotik harus kita pelihara dan kita jaga agar tetap tumbuh di tengah warga bangsa," kata Menpora Amali.
"UI sebagai kampus merupakan kawah candradimuka guna menyiapkan generasi-generasi muda calon-calon pemimpin bangsa. Merupakan kewajiban untuk terus mengingatkan dan memberi bekal kepada generasi muda," imbuhnya.
Hal penting yang disampaikan Menpora adalah bagaimana kesadaran tentang keberadaan negara dengan latar belakang perbedaan terus dapat menjadi spirit seluruh warga bangsa khususnya para pemuda masa kini dan mendatang sebagai estafet kekuatan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kesadaran dari awal perjuangan bahwa negeri ini memiliki ragam perbedaan harus tetap tertanam. Bangsa ini terbentuk dari rangkaian simpul perbedaan suku, daerah, agama, dan lain-lain namun tetap terajut dalam persatuan.
"Kita sebagai bangsa diikat dalam perasaan bersama, menyatu dalam perbedaan, kebhinekaan kita satukan dengan ikatan yang kokoh, inilah modal tetap eksisnya NKRI sampai saat ini dan akan terus sampai masa mendatang," ucapnya.
Yang penting dipesankan adalah kekuatan diri untuk menanggalkan ego, saling bisa memahami, berbagi dengan sesama. Bila ini bisa terus dihidupkan di tengah masyarakat maka Indonesia akan tetap kokoh sampai kapanpun sebagaimana ikrar Sumpah Pemuda.
"Harus ada kesadaran sebagai warga bangsa membangun negeri dalam harmoni keberagaman. Tentu tidak mudah, karena kita tidak sendiri, ada orang lain, bagaimana bisa saling memberi, siap berbagi, dan yang terpenting tidak boleh mengedepankan ego," pesannya.
Sebelumnya Rektor UI Ari Kuncoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan dari ruang publik virtual ini bertujuan merawat dan semangat menyalakan cinta tanah air. Pada akhir sambutan Rektor memandu semua peserta mengumandangkan kembali Sumpah Pemuda.
"Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia," ucap Rektor yang diikuti seluruh peserta. (cah)