Kemenpora Dorong NPC Indonesia Optimalkan Cari Bibit Atlet di Daerah

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendorong National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk mencari bibit atlet di daerah. Hal ini bertujuan agar ada generasi baru untuk bisa menjadi pelapis maupun pengganti atlet senior nantinya

Kemenpora Dorong NPC Indonesia Optimalkan Cari Bibit Atlet di Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendorong National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk mencari bibit atlet di daerah. Hal ini bertujuan agar ada generasi baru untuk bisa menjadi pelapis maupun pengganti atlet senior nantinya.(foto:bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendorong National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk mencari bibit atlet di daerah. Hal ini bertujuan agar ada generasi baru untuk bisa menjadi pelapis maupun pengganti atlet senior nantinya. 

“Untuk pemberdayaan atlet, silakan NPC Indonesia mengoptimalkan NPC provinsi supaya bisa memproduksi stok bibit unggul (atlet),” kata Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta saat menjadi narasumber webinar Solo Pos dengan tema Tantangan Pembinaan Prestasi Olahraga Disabilitas secara virtual, Rabu (29/9). 

Menurut Deputi Isnanta, apresiasi dan penghargaan dari pemerintah kepada atlet Paralimpiade Tokyo bisa menjadi inspirasi bagi penyandang disablitas lainnya untuk bisa berprestasi dibidang olahraga. Apalagi, saat ini pembinaan atlet untuk cabang olahraga Paralimpiade dan Olimpiade pun diperlakukan setara, termasuk fasilitas pelatnas, dukungan mengikuti kejuaraan internasional, hingga bonus kepada peraih medali.

“Sehingga ini bisa menjadi inspirasi dan mendorong adik-adik (penyandang disabilitas) untuk menekuni olahraga dan menciptakan prestasi. Semoga yang belum yakin menekuni olahraga, bisa menjadi yakin dan ikut berpartisipasi. Serta juga bisa menjadi spirit,” ujar Isnanta. 

Untuk mencapai hal tersebut, Deputi Isnanta menyampaikan perlu adanya sumber daya manusia yang kuat dan fasilitas yang bagus. Desain besar olahraga nasional atau yang populer dengan sebutan DBON juga mengatur tentang pembinaan atlet disabilitas. 

“Kita harus sinergi dan kolaborasi untuk memantapkan tentang pembinaan atlet usia dini sampai dengan pensiunnya atlet. Seluruh potensi yang ada harus kita gali. Kompetisi lokal harus diperbanyak agar punya jam terbang bertanding. Kompetisi harus dikuatkan,” jelas Deputi Isnanta.

Sementara itu, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun memiliki pendapat yang sama. Dia bilang, untuk mencari bibit atlet harus sering melakukan kunjungan ke daerah dan bersinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. 

“Kita harus rajin turun ke daerah, harus sering lakukan seleksi dan menggelar kompetisi. Perlu adanya sinergi dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota. Harus berkolaborasi untuk menciptakan prestasi,” katanya. 

Untuk saat ini, Senny bilang prestasi atlet yang berjuang di Paralimpide Tokyo sangat luar biasa. Capaian ini, diterangkannya atas tangan dingin Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali. 

“Bapak Menpora memberi kita ruang yang seluas-luasnya, hingga akhirnya kita berhasil mengikuti Paralimpiade Tokyo. Mencetak atlet itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Presiden Joko Widodo berani menyetarakan harkat dan martabat penyandang disabilitas dan dibuktikan saat Paralimpiade Tokyo. Tak ada perbedaan dengan atlet non disabilitas. Ini sangat luar biasa,” pungkas Senny.(jef)

BAGIKAN :
PELAYANAN