Pidato Menpora Menyambut Peringatan ke 82 Hari Sumpah Pemuda
Rabu, 27 Oktober 2010
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
PIDATO
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA
PADA PERINGATAN KE-82 HARI SUMPAH PEMUDA
TANGGAL 28 OKTOBER 2010
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi Kita Semua
Bapak, Ibu, Saudara-Saudara Pemuda Indonesia yang
saya banggakan.
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah dan ridho-Nya kita
kembali diberikan kesempatan untuk bersama-sama memperingati Hari
Sumpah Pemuda untuk ke-82 kalinya.
Hari ini kita merasakan dan melakukan peringatan satu tonggak utama sejarah bangsa, Hari Sumpah Pemuda.
Puncak peringatan tahun ini kita adakan di Kota Solo, Jawa Tengah. Kota
yang pada 9 September 1948 adalah tempat Pekan Olahraga Nasional
Pertama. Atlet-atlet yang kebanyakan kaum muda bertanding dengan
semangat sportif, semangat juang dan semangat merdeka.
Peringatan Sumpah Pemuda memberi kesempatan kepada kita semua untuk
mengisi energi dan ide perjuangan dalam menggelorakan masyarakat,
memajukan bangsa, dan menggerakkan negara.
Kita selalu ingat, delapan puluh dua tahun silam saat Kongres Pemuda
Indonesia Kedua berlangsung dengan diikuti berbagai perkumpulan pemuda
yang bersifat kedaerahan, kesukuan, kepanduan maupun keagamaan. Namun,
satu yang mereka punya bersama yaitu keinginan kuat untuk merdeka,
menjadi Bangsa Indonesia.
Delapan-puluh dua tahun setelahnya, kita bisa bersyukur. Indonesia
terus-menerus punya banyak pemuda dengan daya kritis dan daya kreatif
yang
sangat besar. Semua pengalaman berharga bangsa ini, terutama yang dipelopori pemuda, sangat tepat menjadi landasan untuk kita
Bangun Karakter Pemuda demi Bangsa Indonesia yang Maju dan Bermartabat. Inilah tema dan tekad kita untuk Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-82 tahun 2010.
Tentu karakter pemuda kita bangun dengan memperhatikan keadaan kaum muda
saat ini serta tantangan mereka di masa depan. Satu fitur kaum
muda sekarang adalah sosok yang aktif, berpendapat kritis dan berekspresi kreatif.
Hasil-hasil kritik dan kreasi anak muda generasi demokrasi jelas kita
rasakan. Kita terutama bangga dengan kerja-kerja mereka untuk rakyat
yang rentan. Bantuan hukum, layanan medis, pengajaran, penegakan hak
asasi manusia, pemberantasan korupsi, laporan jurnalistik, dan masih
banyak tindakan pengabdian lain yang kaum muda lakukan.
Banyak dunia wirausaha kaum muda yang merintis dan memajukan. Jelas pula
anak muda sudah menjadikan dunia budaya dan seni tuan rumah di
negeri sendiri. Atlet-atlet berbakat bermunculan. Politik demokrasi kita marak dengan politisi-politisi muda yang berpengaruh.
Sejalan dengan semangat kesukarelawanan, Gerakan Pramuka akan marak dan
meriah kembali. Undang-undang Gerakan Pramuka yang sudah disetujui
bersama Pemerintah dan DPR dua hari lalu, akan menjadi rujukan
stakeholder kepramukaan untuk memicu dan memacu satuan-satuan
kepramukaan agar berlomba menunjukkan karya baru.
Namun, kita pula yang mesti mengarahkan, menuntun, bahkan menindak tegas
bila sikap kritis dan kreatif anak muda malah berwujud tindakan
kekerasan fisik ataupun bentuk-bentuk kekerasan dan anarkis lainnya.
Kita juga mengkritisi sikap kaum muda yang menonjolkan identitas
kelompok atau golongan sembari meremehkan, atau malah meniadakan
jati-diri kelompok yang dianggap lain.
Anak-anak muda memang memerlukan identitas yang jelas dan tegas . Memang
pula demokrasi memberikan keleluasaan untuk menentukan kumpulannya
sendiri. Biarkan jati-diri tumbuh berbeda-beda, seperti saat Kongres
Pemuda Kedua tahun 1928 yang pesertanya datang dari bermacam
perkumpulan. Tetapi kebhinekaan itu tetap harus dalam kerangka
keindonesiaan, Bhinneka Tunggal Ika.
Eratnya ikatan kaum muda karena semangat Bhinneka Tunggal Ika harus
bersamaan dengan kecerdasan, kemahiran dan kearifan. Karena hanya dengan
itu bangsa dapat mencapai kemajuan dan martabat sebagai bangsa
berpengaruh di dunia.
Untuk kelompok usia pemuda, yaitu yang berumur 16 sampai 30 tahun,
sebagian sedang menempuh pendidikan dan terus belajar sampai jenjang
tertinggi. Sebagian lagi sudah terjun berkarya dalam berbagai bidang
kehidupan. Apapun pilihan profesi kaum muda, generasi muda Indonesia
harus siap untuk menjawab tantangan dunia yg semakin global dan
kompetitif.
Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak semua pihak, pemerintah,
pemerintah daerah, DPR, masyarakat luas serta keluarga untuk menggunakan
pendekatan arus-utama kepemudaan dalam semua upaya pembangunan. Kita
berharap cara ini dapat membuka dan mengarahkan sumber-sumber daya kita
pada pembangunan serta pemberdayaan pemuda. Target kita, sebanyak
mungkin pemuda mampu memiliki produktifitas tinggi dan kompetitif, serta
jiwa kebangsaan Indonesia yang kokoh. Mereka harus punya kelebihan
untuk dapat bersaing di pasar domestik maupun dunia, serta kepribadian
Indonesia sebagai identitas yng mengakar.
Seperti juga Peringatan Hari Sumpah Pemuda sebelumnya, Kementerian
Pemuda dan Olahraga mengadakan dua kelompok kegiatan besar, yaitu
Bulan Bhakti Pemuda Indonesia, serta rangkaian acara kesenian, olahraga,
dan pameran, serta pemberian Penghargaan kepada orang-orang yang
mengabdikan diri untuk Pemuda Indonesia.
Semua rangkaian ini bermaksud memicu pemuda untuk peduli pada sekitarnya
dan pada bangsanya, serta memacu pula peringatan yang mereka gagas
sendiri. Cerita-cerita kepeloporan pemuda samakin banyak dan bergulir
cepat di antara mereka, sehingga Indonesia selalu ada di dalam sanubari
pemuda-pemuda di kota, di desa, di sekolah, di kampus, dan di mana saja
warga Indonesia berada, termasuk di kancah internasional.
Semoga Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa – memberi rahmah dan hidayah kepada kita semua, terutama pada Pemuda Indonesia.
Jayalah Pemuda Indonesia, Jayalah Bangsa Indonesia.
Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Solo, 28 Oktober 2010
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Dr. Andi A. Mallarangeng