Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjadi jawaban dari arahan Presiden Joko Widodo tentang review total olahraga nasional, perbaikan tata kelola pembinaan prestasi serta sinergitas antar pemangku olahraga pusat hingga daerah.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjadi jawaban dari arahan Presiden Joko Widodo tentang review total olahraga nasional, perbaikan tata kelola pembinaan prestasi serta sinergitas antar pemangku olahraga pusat hingga daerah.
"Penyusunan materi DBON diharapkan menjadi jawaban dari arahan Bapak Presiden tentang reviu total terhadap ekosistem olahraga nasional dan perbaikan tata kelola prestasi olahraga nasional, " kata Menpora Amali pada laporannya kepada Presiden di Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional ke-38 di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis (9/9) pagi.
Lahirnya DBON menurut Menpora Amali, tentu telah melalui pembahasan panjang selama satu tahun dan didiskusikan dengan banyak stakeholder olahraga seperti KONI, NPC, KORMI, cabor serta kalangan perguruan tinggi, para guru besar keolahragaan, para praktisi dan pimpinan induk cabor.
"Sebagaimana arahan Presiden pada Haornas ke-37 kepada kami dan stakeholder olahraga lainnya diminta untuk mereviu total ekosistem olahraga nasional dan melakukan perbaikan tata kelola pembinaan prestasi serta melakukan sinergitas antar pemangku olahraga nasional dari tingkat pusat hingga daerah," tutur Menpora Amali pada Haornas yang mengambil tema 'Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju'.
Menpora melanjutkan, untuk menghasilkan prestasi olahraga dibutuhkan pembinaan jangka panjang, terencana, terstruktur dan berkesinambungan dengan dukungan elemen-elemen penunjang lainnya.
"Dalam pembinaan olahraga modern unsur sport science harus dijadikan panduan utama dalam melahirkan atlet-atlet yang berprestasi ditingkat dunia. Kita harus menempatkan Olahraga sebagai bagian terpenting untuk pembentukan SDM yang tangguh, berkarakter dan punya kemampuan bersaing, " tegas Menpora.
"Kita harus merubah paradigma yang selama ini kita menempatkan dukungan pembiayaan untuk kegiatan olahraga sebagai biaya (TOS). tetapi seharusnya pembiayaan untuk pembangunan satu prestasi olahraga itu harus ditempatkan sebagai investasi," tambahnya.
Kemenpora terus mendorong agar industri dibidang olahraga dapat terwujud dengan telah menandatangani kerjasama dengan Kadin Indonesia. "Kami pada tanggal 8 September kemarin telah menandatangi dengan Kadin Indonesia yang akan mendorong industri di bidang olahraga. Kita tidak boleh lagi mendapat prestasi dengan by accident, prestasi itu harus dicetak atau harus dengan by design. Sehingga segala sesuatu berkaitan dengan pembinaan prestasi harus punya rujukan dengan ukuran pasti dan bisa beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi, disinilah diperlukan DBON," tutup Menpora Amali. (ben)