Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih genap berusia satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir telah berhasil mewujudkan delapan langkah strategis khususnya di bidang kepemudaan dan sektor keolahragaan.
Jakarta: Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih genap berusia satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir telah berhasil mewujudkan delapan langkah strategis khususnya di bidang kepemudaan dan sektor keolahragaan.
Dari delapan langkah strategis itu, terdapat satu langkah program yang akan dilanjutkan Menpora Erick sesuai arahan Presiden Prabowo yaitu, penyusunan roadmap berkelanjutan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
DBON diresmikan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021, merupakan dokumen rencana induk jangka panjang (2021-2045) untuk mengembangkan olahraga Indonesia secara efektif, efisien, dan berkelanjutan di tiga pilar yaitu olahraga pendidikan, olahraga masyarakat, dan olahraga prestasi.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan prestasi olahraga nasional, terutama di ajang Olimpiade dan membangun ekosistem olahraga yang kuat dan berkelanjutan.
Menpora Erick juga tengah menyiapkan sistem promosi-degradasi bagi cabang-cabang olahraga (cabor) unggulan, sekaligus jadi pembenahan bagi DBON itu sendiri. "Kami akan mengusulkan reward and punishment, promosi dan degradasi. Jadi, semua cabor berkompetisi untuk meraih prestasi," urai Menpora Erick.
Di dalam DBON terdapat 14 cabor yang masuk kategori unggulan. Beberapa di antaranya adalah bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak. Kemudian wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung. Sebagian besar cabang itu saat ini menjalani pelatnas di Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC), Jakarta.
Menpora Erick berharap para cabor unggulan tahu bahwa posisinya tidak aman di DBON. Jika tidak serius mempertahankan prestasi dan target, mereka kini tahu ada yang siap menggeser posisinya. "Tentu bukan tidak mungkin tahun berikutnya atau dua tahun lagi, mereka kehilangan status olahraga unggulan," tuturnya.
Selain itu, Menpora juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk memastikan semua program kerja berjalan dengan baik. Momentum sertijab Menpora RI dari Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir di Wisma Kemenpora yang lalu, menjadi moment Konsolidasi Roadmap Pemuda dan Olahraga hingga 2045.
Dalam ketarangannya Menpora Erick menekankan pentingnya peta jalan (roadmap) jangka panjang di bidang kepemudaan dan olahraga yang dapat menjadi pedoman hingga Indonesia Emas 2045.
"Rencana besok kita akan diskusi, saya akan mengundang semua bekas Menpora, apakah besok atau minggu depan, untuk kita konsolidasi roadmap. Jangan masing-masing Menpora punya roadmap sendiri-sendiri. Justru kita sama-sama bersepakat, roadmap ke depan sampai 2045 seperti apa," ujarnya.
Disamping itu, Menpora Erick juga turut mengungkapkan rencananya untuk terus memasyarakatkan olahraga dengan cara-cara yang relevan seiring cepatnya perkembangan zaman.
"Jika dulu olahraga populer dilakukan melalui kegiatan senam sehat, saat ini bisa melalui acara seperti Car Free Day (CFD) yang diadakan di berbagai kota dan kabupaten. Olahraga menjadi saluran penting mengatasi masalah mental health di tengah masyarakat kita," jelasnya.
Menpora Erick menambahkan, penataan agenda olahraga akan disesuaikan dengan tujuan besar, yakni Olimpiade. Fokus pada kelompok umur juga menjadi hal yang penting dan mendasar agar melahirkan regenerasi atlet yang lebih baik.
"Pusat pelatihan ini penting, karena kita harus bisa mengadopsi dari negara-negara berkembang yang memiliki fasilitas pelatihan luar biasa yang fokus ke Olimpiade tanpa mengesampingkan kelompok umur," pungkasnya. (ben)