Menpora Dito Ingin PORTINA Terus Jaga Nilai Budaya dalam Olahraga Tradisional

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo turut memberikan apresiasi atas terpilihnya kembali Agung Widyantoro sebagai Ketua Umum Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) periode 2025-2029. Menurutnya, Agung Widyantoro memiliki dedikasi tinggi dalam mempertahankan dan melestarikan olahraga tradisional Indonesia.

Menpora Dito Ingin PORTINA Terus Jaga Nilai Budaya dalam Olahraga Tradisional Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo turut memberikan apresiasi atas terpilihnya kembali Agung Widyantoro sebagai Ketua Umum Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) periode 2025-2029. Menurutnya, Agung Widyantoro memiliki dedikasi tinggi dalam mempertahankan dan melestarikan olahraga tradisional Indonesia.(foto:egan/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo turut memberikan apresiasi atas terpilihnya kembali Agung Widyantoro sebagai Ketua Umum Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) periode 2025-2029. Menurutnya, Agung Widyantoro memiliki dedikasi tinggi dalam mempertahankan dan melestarikan olahraga tradisional Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menpora Dito saat menghadiri acara pelantikan pengurus PORTINA periode 2025-2029 di Auditorium Kemenpora, Jumat (21/2).

“Saya atas nama pemerintah dan Kemenpora mengucapkan apresiasi kepada Pak Agung Widyantoro yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum PORTINA Periode 2025-2029. Pak Agung telah senantiasa menjalankan dan yang paling penting adalah mempertahankan serta melestarikan olahraga tradisional Indonesia yang kita miliki,” ujar Menpora Dito.

Menpora Dito juga menyampaikan pentingnya peran strategis PORTINA dalam menjaga nilai-nilai budaya Indonesia yang terkandung dalam olahraga tradisional. Ia berharap olahraga tradisional dapat menjadi pedoman kehidupan bagi generasi muda dalam mempertahankan identitas budaya bangsa.

“PORTINA bersama Kemenpora harus terus berkolaborasi dengan baik. Pada even Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) di Kuningan, Jawa Barat, saya sangat takjub melihat bagaimana olahraga tradisional seperti gobak sodor sudah dikemas dengan teknologi modern, termasuk penggunaan VAR. Ini sebuah inovasi yang patut diapresiasi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Menpora Dito  menegaskan bahwa Potradnas dan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) harus dikemas lebih baik agar menjadi daya tarik nasional maupun internasional. 

Pada kesempatan tersebut, Menpora Dito  juga mengingatkan pentingnya persiapan matang untuk Potradnas 2025 yang akan digelar di Gorontalo pada bulan Agustus yang akan datang.

“Kami sudah mendapatkan laporan bahwa panitia penyelenggara telah melakukan rapat dengan LPDUK Kemenpora. Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa Potradnas dan Fornas bisa menjadi etalase baru untuk olahraga, pariwisata, dan daya tarik Indonesia,” tambahnya.

Menpora juga mengajak seluruh pihak di PORTINA untuk terus berupaya mensejahterakan olahraga tradisional agar semakin menarik bagi generasi muda. Diakhir sambutannya, Menpora Dito kembali memberikan apresiasi tinggi terhadap Agung Widyantoro atas dedikasinya dalam menjaga budaya olahraga tradisional Indonesia.

“Saya yakin memimpin PORTINA bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan pengorbanan besar. Oleh karena itu, saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Agung yang telah berkontribusi besar dalam melestarikan budaya olahraga tradisional Indonesia. Selamat bertugas, semoga PORTINA terus eksis dan memastikan generasi muda kita mencintai olahraga tradisional Indonesia,” tutup Menpora Dito.

Ketua Umum PORTINA, Agung Widyantoro, menyampaikan rasa syukur atas perkembangan pesat organisasi yang kini telah memiliki cabang di 35 provinsi di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa setelah PORTINA berbadan hukum, para pengurus muda bergerak cepat untuk memperluas jaringan organisasi di berbagai daerah.

“Alhamdulillah, setelah PORTINA berbadan hukum, teman-teman pengurus yang muda-muda ini lari kencang sehingga 35 provinsi di seluruh Indonesia sudah terbentuk cabang,” ujar Agung Widyantoro.

Meski demikian, Agung mengakui masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yaitu pembentukan cabang di empat provinsi baru yang merupakan daerah otonomi baru di Papua, yakni Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Ia berharap dalam waktu dekat cabang PORTINA dapat segera terbentuk di wilayah tersebut untuk semakin mengoptimalkan pelestarian olahraga tradisional.

“Kita masih punya PR ada empat provinsi daerah otonomi baru. Mudah-mudahan nanti sekaligus kita bisa membentuk cabang PORTINA di Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Agung menegaskan bahwa keberadaan PORTINA bernaung di bawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), namun tetap aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan festival maupun pekan olahraga yang telah masuk dalam kalender tetap organisasi. PORTINA juga selalu menjadi salah satu organisasi yang mengirimkan atlet terbanyak dalam berbagai ajang olahraga tradisional.

“Setiap kegiatan, baik itu festival maupun pekan olahraga yang sudah punya kalender tetapnya, PORTINA selalu tampil terdepan dan selalu mengirimkan atlet terbanyak,” kata Agung.

Dengan semakin berkembangnya PORTINA di seluruh Indonesia, Agung berharap olahraga tradisional semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat, terutama generasi muda, sehingga dapat terus lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya bangsa. (rep)

BAGIKAN :
PELAYANAN