Kemenpora dan Komdigi RI Berkolaborasi dalam JUMANDI Special Anti Judol!

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menggagas inisiatif edukatif dengan menyelenggarakan JUMANDI (Jumat Ngoprek Digital), sebuah kegiatan khusus yang mengusung tema "SADAR DIGITAL, BEBAS JUDI: Yuk, Jadi Generasi Bebas Rugi!".

Kemenpora dan Komdigi RI Berkolaborasi dalam JUMANDI Special Anti Judol! Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menggagas inisiatif edukatif dengan menyelenggarakan JUMANDI (Jumat Ngoprek Digital), sebuah kegiatan khusus yang mengusung tema "SADAR DIGITAL, BEBAS JUDI: Yuk, Jadi Generasi Bebas Rugi!". (foto:dok/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menggagas inisiatif edukatif dengan menyelenggarakan JUMANDI (Jumat Ngoprek Digital), sebuah kegiatan khusus yang mengusung tema "SADAR DIGITAL, BEBAS JUDI: Yuk, Jadi Generasi Bebas Rugi!". 

Program ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat kampanye Anti Judi Online, dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian bersama Kementerian Komunikasi & Digital Republik Indonesia (Komdigi RI).

Dalam JUMANDI kali ini, Kemenpora RI mengundang pembicara inspiratif, Maureethania, yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi & Digital RI. Maureethania, yang juga dikenal sebagai Puteri Indonesia DKI Jakarta 2022, memberikan pandangannya tentang bahaya judi online serta pentingnya literasi digital. 

“Generasi muda perlu memahami risiko yang mengintai di balik judi online dan belajar menggunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif. Kampanye ini adalah langkah penting untuk membangun kesadaran digital yang kuat,” ungkapnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, menegaskan bahwa kampanye Anti Judi Online adalah salah satu prioritas utama di era digital. “Judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda. Melalui JUMANDI, kami ingin mengedukasi dan memberikan solusi konkret agar anak muda bisa menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab,” ujarnya.

JUMANDI tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga platform untuk mempertemukan komunitas-komunitas pemuda, kreator digital, dan organisasi wirausaha muda. Dalam sesi diskusi, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan solusi tentang bagaimana menghindari bahaya judi online dan memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari inisiatif serupa yang akan digelar secara rutin untuk mendukung generasi muda dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian, komunitas, dan tokoh inspiratif, kampanye Anti Judi Online akan terus diperluas demi menciptakan generasi muda yang sadar digital, bebas judi, dan berprestasi. (dok)

BAGIKAN :
PELAYANAN