Mempertandingkan cabang olahraga (cabor) pencak silat di Olimpiade 2028 Los Angeles menjadi salah satu prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) saat ini. Sebagaimana disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo dalam rapat tingkat menteri koordinasi pusat terpadu terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang DBON, Rabu (4/12) siang di Auditorium Wisma Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan.
Jakarta: Mempertandingkan cabang olahraga (cabor) pencak silat di Olimpiade 2028 Los Angeles menjadi salah satu prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) saat ini. Sebagaimana disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo dalam rapat tingkat menteri koordinasi pusat terpadu terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang DBON, Rabu (4/12) siang di Auditorium Wisma Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan.
“Bapak presiden sangat mengharapkan sebelum Olimpiade 2028, pencak silat bisa diakui oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional, Red.),” sebut Menpora Dito dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka ini.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam peta jalan pencak silat menuju Olimpiade. Yang pertama yaitu dukungan minimal 50 negara dari lima benua yang diakui olen National Olympic Comittee (NOC) masing-masing dan membina atlet serta menyelenggarakan kejuaraan nasional.
Kemudian mendukung pembinaan pencak silat di luar negeri dengan mengirimkan pelatih untuk melakukan training of trainer (TOT) ke pelatih dan wasit juri berstandar internasional. Lalu mendukung perlengkapan pencak silat kepada seluruh federasi nasional pencak silat setempat seperti matras, pelindung tubuh, sistem penilaian berbasis IT dan video assistant referee (VAR).
“Untuk produk-produk ini, kemarin ada harapan dari Bapak Presiden supaya industri lokal kita bisa berpartisipasi. Jadi mungkin nanti dari Kementerian Perindustrian kita bisa scouting juga,” jelas Menpora Dito.
Berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengembangkan peraturan dan regulasi yang mengatur pencak silat agar lebih atraktif, menarik, dan menjual untuk mendapatkan keuntungan. Lalu mengembangkan organisasi pencak silat setempat untuk mengikuti regulasi federasi internasional dan nasional dengan merujuk Olympic Charter.
Langkah selanjutnya yaitu penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan tingkat dunia, dengan yang terkini yaitu kejuaraan dunia pencak silat di Abu Dhabi pada Desember ini.
“Dalam bulan ini akan diadakan kejuaraan pencak silat dunia di Abu Dhabi yang dihadiri 79 negara. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Ajang ini akan dimanfaatkan sebagai proses lobi ke IOC dan pengenalan pencak silat ke dunia,” terang Menpora Dito. (luk)