Fotradnas XIII Tahun 2024 Dibuka, Kemenpora Harap Eksistensi Olahraga Tradisional Bentuk Generasi Sehat dan Bugar

Hari Jumat (12/7) malam, alun-alun Kabupaten Parigi Moutong menjadi saksi sejarah pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Fotradnas) XIII Tahun 2024. Acara yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juli ini berhasil menyatukan semangat olahraga dan budaya dari berbagai penjuru Indonesia.

Fotradnas XIII Tahun 2024 Dibuka, Kemenpora Harap Eksistensi Olahraga Tradisional Bentuk Generasi Sehat dan Bugar Hari Jumat (12/7) malam, alun-alun Kabupaten Parigi Moutong menjadi saksi sejarah pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Fotradnas) XIII Tahun 2024. Acara yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juli ini berhasil menyatukan semangat olahraga dan budaya dari berbagai penjuru Indonesia.(foto:dok/deputi3)

Parigi Moutong: Hari Jumat (12/7) malam, alun-alun Kabupaten Parigi Moutong menjadi saksi sejarah pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Fotradnas) XIII Tahun 2024. Acara yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juli ini berhasil menyatukan semangat olahraga dan budaya dari berbagai penjuru Indonesia.

Kemeriahan acara dimulai dengan defile atau parade para peserta dari 13 provinsi, yang berbaris rapi dengan kostum khas daerah masing-masing. Alun-alun yang penuh sesak dengan pengunjung dan peserta tampak bersemangat menyaksikan parade yang menampilkan keragaman budaya Nusantara.

Dalam pidato pembukaan acara, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Rudy Sufahriadi, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan antusiasme para peserta. “Kami mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta yang hadir dari berbagai provinsi di Indonesia untuk mengenalkan olahraga tradisional dari daerah masing-masing," katanya. 

"Dengan adanya Fotradnas XIII Tahun 2024 ini, diharapkan setiap daerah dapat menunjukkan eksistensi olahraga tradisional dalam membentuk generasi yang sehat, tangguh, bugar, dan kebudayaan maju. Tantangan pengembangan olahraga tradisional semakin berat dengan hadirnya gadget ke kamar anak-anak kita. Perlu terobosan dan inovasi agar olahraga tradisional dapat berkembang,” ujar Rudy.

Senada dengan Rudy, Pejabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo Djanggola mengucapkan kebanggaannya karena Kabupaten Parigi Moutong dapat menjadi bagian dalam pelestarian kekayaan warisan budaya dengan menjadi tuan rumah Fotradnas XIII Tahun 2024. 

“Kami berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat dijadikan sebagai momen untuk melestarikan kekayaan warisan budaya olahraga tradisional sebagai identitas daerah di seluruh Indonesia dan menghantarkan olahraga tradisional dari tradisi menjadi prestasi,” kata Richard.

Momen puncak pembukaan ditandai dengan penabuhan gimba (alat musik tradisional Sulawesi Tengah) oleh tamu undangan di atas panggung, disertai sorak sorai seluruh masyarakat yang memadati alun-alun. Euforia dan kebanggaan tampak jelas di wajah setiap orang yang hadir.

Setelah pembukaan resmi, enam provinsi menampilkan kesenian dan olahraga tradisional khas daerah masing-masing. Penampilan yang memukau ini berhasil menghibur dan memikat hati para pengunjung yang hadir. 

Fotradnas XIII Tahun 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk  melestarikan budaya dan tradisi olahraga Indonesia. Festival ini menjadi bukti bahwa olahraga tradisional masih relevan dan memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia.

Hadir dalam pembukaan ini adalah Penjabat Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Richard Arnaldo Djanggola, Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Aris Subiyono, Asisten Deputi Olahraga Masyarakat, Suyadi, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dari 13 provinsi, serta FORKOPINDA Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Parigi Moutong. (Yn/uc/tb)

BAGIKAN :
PELAYANAN