Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Pengurus Besar Wushu Indonesia di Gedung Gelora Bung Karno (GBK) Arena, Senayan Jakarta Pusat, Senin (25/4) sore.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Pengurus Besar Wushu Indonesia di Gedung Gelora Bung Karno (GBK) Arena, Senayan Jakarta Pusat, Senin (25/4) sore.
Saat tiba di lokasi, Menpora Amali disambut hangat Sekjen PB WI, Ngatino dan jajarannya. Sementara itu, Menpora Amali didampingi Ketua Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia SEA Games 2022 Ferry J. Kono, Wakil Ketua CdM, Ade Lukman, Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora, Prof. Dr. Moch Asmawi dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti.
Dalam kesempatan ini, Menpora Amali memberikan semangat kepada para atlet wushu yang rata-rata usianya masih muda untuk menorehkan prestasi yang membanggakan di ajang SEA Games 2021 Vietnam yang diselenggarakan Mei 2022.
Menpora Amali meminta kepada para atlet wushu untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada berlatih, mengoreksi kekurangan dan kesalahan karena mereka akan berangkat gelombang pertama yakni tanggal 10 Mei 2022.
"Saya minta di sisa waktu yang ada dimanfaatkan betul untuk latihan dan untuk koreksi kesalahan. Wushu ini tidak hanya bela diri, tapi juga ada seninya. Kalau ada yang kurang segera lakukan perbaikan," pesan Menpora Amali.
Menpora Amali mengingatkan bahwa para atlet yang ikut Pelatnas dan diberangkatkan ke SEA Games tersebut adalah atlet pilihan berdasarkan rekomendasi dan penilaian dari tim review yang terdiri dari para pakar dan akademisi.
Menurutnya, para atlet tersebut dibiayai dan diberangkatkan dengan keuangan negara, padahal banyak atlet dari berbagai cabang olahraga yang juga ingin berangkat secara mandiri, namun tidak diizinkan pemerintah karena ingin memastikan bahwa yang berangkat adalah atlet berprestasi.
"Banyak yang mau berangkat. Bahkan ada yang membiayai secara mandiri. Tapi kami tidak beri kesempatan karena yang kita perlukan adalah prestasi, yang kami perlukan adalah bagaimana prestasi ini meningkat lagi ke tingkat yang lebih tinggi," jelasnya.
Menpora berpesan bahwa dengan berangkatnya mereka ke SEA Games mewakili Indonesia harus menjadi kebanggaan para atlet karena dipilih berdasarkan data dan record prestasi. "Ini benar-benar penilaian yang benar-benar objektif," katanya.
Kedepan, lanjut Menpora Amali, cabang olahraga wushu diharapkan masuk di olimpiade. Dengan demikian, karena usia atlet-atlet yang berangkat ke SEA Games rata-rata masih mudah diharapkan bisa juga bertanding lagi di ajang olahraga yang lebih tinggi yakni Asian Games dan Olimpiade. "Selamat bertanding, semoga kembali ke Indonesia dengan membawa emas," harapnya.(ded)