Jayapura: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali memantau laga final cabang olahraga Sepakbola Celebral Palsy (CP) Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 antara Papua vs Kalimantan Selatan yang digelar di lapangan Universitas Cendrawasih, Jayapura Papua, Jumat (12/11) sore.
Jayapura: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali memantau laga final cabang olahraga Sepakbola Celebral Palsy (CP) Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 antara Papua vs Kalimantan Selatan yang digelar di lapangan Universitas Cendrawasih, Jayapura Papua, Jumat (12/11) sore.
Pada laga ini, tuan rumah Papua keluar sebagai juara dan berhak meraih medali emas setelah lawannya Kalsel tidak melanjutkan pertandingan atau walk out saat turun minum (babak pertama berakhir).
Menpora Amali kemudian turut melakukan Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) dan mengalungkan medali emas kepada tim Peparnas Sepakbola CP Papua yang menjadi juara 1 dalam ajang ini. Untuk medali perak diraih oleh Kalsel dan Jawa Barat mendapatkan perunggu.
Dalam kesempatan ini, Menpora Amali menegaskan bahwa Peparnas XVI Papua ini salah satu tujuannya adalah untuk membangun rasa kebersamaan diantara para atlet disabilitas seluruh Indonesia.
"Saya kira Peparnas ini salah satu tujuannya adalah membangun rasa kebersamaan diantara para atlet disabilitas. Jadi itu kita tidak boleh lupakan bahwa Peparnas selalu ditujukan untuk bagaimana para atlet disabilitas di seluruh Indonesia dari berbagai cabang yang dipertandingkan itu bersatu bersama-sama menjadi satu keluarga. Sehingga apa yang kita saksikan, kita tonton itu adalah satu kegembiraan atau kemeriahan dan sekaligus sebagai pestanya para atlet disabilitas," kata Menpora Amali kepada awak media.
Disamping itu, lanjut Menpora Amali, pada Peparnas ini juga diharapkan muncul prestasi-prestasi olahraga. Hal tersebut sudah terlihat dengan adanya pemecahan rekor di beberapa cabang olahraga.
Bahkan, Menpora Amali menyaksikan sendiri atlet para atletik yang berhasil menorehkan prestasi dengan raihan tiga medali emas sekaligus di tiga nomor berbeda yakni nomor kursi roda 100 meter putri, 200 meter dan 400 meter. Bukan hanya emas, tetapi juga memecahkan rekor di tiga nomor yang diikutinya tersebut.
"Tentu kita sangat bangga, sangat senang, pelaksanaan satu multi event olahraga untuk kaum disabilitas di tengah-tengah pandemi. Tetapi masih bisa ada pemecahan rekor, itu yang luar biasa," ujarnya.
Bukan di cabang olahraga Atletik saja, namun juga cabang olahraga menembak dimana skor yang dihasilkan okehboeraih medali emas bahkan menyamai skor di event-event internasional seperti Paralimpiade.
"Berarti ada harapan kita dari Peparnas ini bisa memunculkan talenta-talenta dan atlet yang akan masuk di Pelatnas yang kita persiapkan pada Paralimpiade Paris 2024. Waktunya sudah sangat dekat, di renang sudah terlihat ada harapan, atletik, menembak, kita berharap makin banyak atlet Paralimpik yang lolos di kualifikasi Paralimpiade Paris 2024," harapnya.(ded)