Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua memiliki peran penting sebagai awal fondasi pemetaan pembinaan atlet Indonesia, apalagi telah didukung dengan lahirnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Bagaimana tanggapan dari pengurus cabang olahraga di daerah dengan adanya DBON.
Jayapura: Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua memiliki peran penting sebagai awal fondasi pemetaan pembinaan atlet Indonesia, apalagi telah didukung dengan lahirnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Bagaimana tanggapan dari pengurus cabang olahraga di daerah dengan adanya DBON.
Keluarnya Perpres no 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional seolah menjadi fondasi yang harus saling sinergi untuk menunjang pembinaan atlet Indonesia. PON XX Papua tahun 2021 sendiri harus menjadi tolak ukur awal bagaimana berjalanya proses pembinaan atlet di daerah untuk ke depan.
Jika dilihat dari hasil beberapa pertandingan, PON XX Papua ini ternyata banyak melahirkan kejutan-kejuatan yang sebelumnya tidak diprediksi. Dari perolehan medali emas sementara misalnya, diluar dugaan Papua sebagai tuan rumah ternyata berhasil melahirkan beberapa atlet muda yang bisa menorehkan medali emas. Buktinya, hingga hari Selasa (28/9) lalu, Papua berhasil duduk diperingkat pertama dengan koleksi 9 medali emas.
Beberapa cabor seperti Kriket, Sepatu Roda hingga Sepak Takraw yang biasanya di dominasi tim-tim asa Jawa ternyata diluar dugaan dibeberapa nomor bisa direbut oleh tim tuan rumah. Kondisi ini seolah menjadi sinyal positif bagi proses pembinaan atlet Indonesia, khususnya di Papua.
Selain prestasi medali, secara infrastruktur Papua juga memiliki kemajuan luar biasa dalam infrastruktur venue yang juga masuk sebagai salah satu penopang pembinaan atelt daerah dalam Desain Besar Olahraga Nasional.
Ketua Umum Pengprov PB Pelti Papua Herry Dosinaen misalnya, dia sangat menyambut baik dengan dikeluarkanya Perpres Desain Besar Olahraga Nasional. Menurutnya DBON itu harus berjalan sinergi dengan pembinaan atlet yang ada di daerah, dengan didukung infrastruktur yang memadai.
Dia sendiri bersyukur, Papua yang menjadi tuan rumah PON XX kali ini memiliki dampak dan manfaat yang luar biasa. Untuk lapangan tenis misalnya, saat ini Papua sudah memiliki venue lapangan tenis yang memiliki standart internasional dengan total 7 lapangan yang terletak di Lapangan Walikota, Jayapura.
"Dengan fasilitas yang ada ini Provinsi Papua berterima kasih banyak kepada pemerintah pusat yang sudah mendukung penuh PON XX berjalan dengan sukses. Dengan fasilitas yang memadai ini sangat membuat kami bersemangat dalam melakukan pembinaan atlet di daerah," katanya.
Herry juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora dan Gubernur Papua yang sudah mempercayakan kepada Papua untuk menggelar ajang olahraga nasional di sini. "Perjuangan Bapak Menpora dan Bapak Gubernur menggelar PON di Papua sangat luar biasa, dengan adanya even nasional ini bisa memberi pengaruh yang besar untuk olahraga Papua," kata Herry, Selas (28/9) sore.
Hery pun sangat mendukung adanya DBON yang menjadi fondasi pembinaan atlet Indonesia. "Apa yang menjadi kebijakan Kemenpora akan dilakukan oleh provinsi dengan baik, kita di daerah akan melakukan pemetaan olahraga unggulan di daerah untuk fokus pembinaan. Sehingga daerah bisa konsentrasi untuk mendukung DBON dalam pembinaan atlet," ujarnya.(amr)